Karet Tengsin, Warung Buncit, dan Tanah Abang adalah beberapa nama daerah yang unik di Jakarta. Ternyata tidak sembarangan nama-nama itu melekat di daerah tersebut karena memiliki sejarah yang menarik. Dari manakah sejarah penamaan daerah di jakarta berasal? Contohnya Tanah Abang yang merupakan pusat tekstil terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara mempunyai asal usul khusus pada nama daerahnya.
Sebetulnya ada banyak versi mengenai sejarah Tanah Abang. Awalnya daerah ini disebut Nabang atau De Nabang dalam bahasa formal Belanda. Kemudian oleh warga sekitar dipelesetkan menjadi Tenabang. Lalu ada versi lain yang menyebutkan terkait serangan Pasukan Mataram di Batavia yang pada waktu itu kontur tanahnya berwarna merah dan berbukit yang mana Tanah Merah dalam Bahasa Jawa disebut Tanah Abang.
Jejak Mataram di Jakarta selain di Tanah Abang dapat ditemukan di matraman yang dulunya merupakan Markas Pasukan Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung ketika menyerang VOC yang kala itu dibawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen menjadi penguasa Batavia. Meskipun demikian, serangan ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629 tersebut menghasilkan kekalahan di pihak Mataram.
Latar Belakang Awal Nama Wilayah sekitar Jakarta
Selain penamaan wilayah yang dipengaruhi oleh penyerangan Mataram tersebut, ada juga nama tempat yang dipengaruhi oleh kedatangan Budaya Tionghoa di Jakarta yang mana Orang Tionghoa datang sebagai mitra dagang VOC.
Cerita nama Karet Tengsin bermula dari seorang tionghoa kaya raya namun baik hatinya bernama Tan Teng Sien. Tak lama kisah kebaikannya meluas sehingga tempat tinggalnya dikenal dengan nama Teng Sien sampai sekarang berevolusi menjadi Karet Tengsin.
Asal Mula Nama Daerah di Jakarta
Daerah lain yang juga diilhami oleh imigran asal tiongkok yaitu Warung Buncit. Tempat ini dulunya berdiri warung yang dimiliki keturunan tionghoa bernama Bun Tjit yang memiliki perut buncit. Sedangkan Glodok yang menjadi kawasan pecinan terbesar di Jakarta sendiri awalnya bernama Gerojok yang berarti bunyi air pancuran.
Namun orang tionghoa yang menempati daerah tersebut menyebut wilayah itu dengan glodok karena mereka tidak dapat mengucapkan kata gerojok. Glodok menjadi saksi sejarah kekejaman Kolonial Belanda yang mengakibatkan 10.000 korban jiwa pada kerusuhan besar tahun 1740.
Asal usul nama daereh di jakarta lainnya yang dipengaruhi oleh pendatang lainnya yaitu Kuningan. Nama pusat bisnis ini berasal dari banyaknya pemukiman pendatang dari Kuningan, Jawa Barat di daerah tersebut. Lalu tempat tinggal seorang bangsawan asal Bali bernama Wangsanayan yang kemudian kini daerah tersebut dikenal dengan nama Senayan.
Selain itu, Pengaturan nama daerah pada era penjajahan belanda dibagi berdasarkan etnis seperti Kampung Melayu, Kampung Bali, Kampung Bugis, Kampung Ambon, dan lainnya dimana nama daerah tersebut sekarang kita kenal. Perkampungan dari beragam etnis tersebut diatur mengelilingi benteng VOC di Batavia.
Sejarah Tempat dan Kawasan Jakarta
Pasar Senen merupakan pasar tertua di Jakarta pada awalnya bernama Vinckpasser yang diambil dari nama arsitek bernama Yustinus Vinck. Namun karena pada waktu itu hanya buka pada hari senin saja sehingga orang lebih mengenalnya dengan nama Pasar Senen. Pasar Senen menjadi pusat perniagaan pertama yang menggunakan uang sebagai alat tukar untuk kegiatan jual beli.
Nama wilayah di Jakarta rata-rata dipengaruhi oleh suatu peristiwa sejarah yang terjadi di daerah tersebut. Contohnya Jagakarsa yang berasal dari nama tokoh kerajaan mataram yang merebut daerah tersebut yaitu raden bagus jagakarsa surobinganun dari belanda. Kemudian ada daerah bernama Ragunan yang berasal dari kata Wiraguna yang merupakan gelar tuan tanah pertama daerah itu.
Asal Muasal Nama Daerah di Jakarta
Kawasan Pondok Gede dikenal karena dulu disana berdiri bangunan besar milik seorang belanda bernama Johannes Hoojiman di tengah lahan pertanian onderneming. Lalu ada tempat berkumpulnya para penguasa dan sosialita belanda bernama Sosiestiet De Harmonie yang merupakan cikal bakal kawasan harmoni saat ini. Penamaan wilayah yang berasal dari sejarah kelam lainnya yaitu kawasan kali angke yang berasal dari bahasa hokkien.
Angke sendiri jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia berarti kali merah ini adalah tempat pembantaian etnis tionghoa yang dilakukan VOC selama tiga hari pada tahun 1740 sehingga menyebabkan 10 ribu etnis tionghoa tewas dan membuat air sungai tersebut menjadi merah dikarenakan darah dari pembuangan korban pembantaian ke sungai tersebut.
Cerita Nama Lokasi Jakarta
Selain faktor sejarah. ciri penamaan daerah di jakarta juga berdasarkan dari sesuatu yang menjadi kekhasan daerah tersebut contohnya hewan atau tanaman. Salah satunya adalah kawasan menteng yang dulunya adalah area hutan dengan mayoritas pohon buah menteng. Daerah lain yang di jakarta yang berasal dari nama tumbuhan lainnya yaitu kemang yang dulu tempat ini banyak ditemukan pohon kemang serta kebayoran yang memiliki banyak pohon jati bayur.