14 Kesalahan Keuangan Anak Muda Usia 20-an dan Awal 30-an yang Bikin Masa Depan Ambyar

Finansial189 Views

Lucu sih, kebanyakan orang baru sadar salah kelola uang pas udah telat—utang numpuk, tabungan nihil, investasi kosong. Padahal, banyak banget kesalahan keuangan anak muda usia 20-an yang sebenernya bisa dihindari sejak awal. Jadi sebelum kebablasan, mending tahu dulu jebakan-jebakan klasik ini.

Salah Pilih Roommate: Toxic Bisa Bikin Dompet Jebol

Percaya enggak? Tinggal bareng orang yang salah bisa bikin kondisi finansial hancur. Misalnya, punya teman kos yang suka dugem, telat bayar sewa, atau cuma bisa ngomel tanpa visi hidup jelas. Energi kamu kesedot, tabungan juga bisa bocor. Jadi, jangan cuma mikir murahnya sewa. Kadang bayar lebih buat lingkungan sehat itu investasi.

Pamer Gaya Hidup, Tabungan Kosong

Instagram penuh flexing: sepatu limited edition, mobil keren (padahal rental), nongkrong fancy tiap weekend. Semua kelihatan wow, tapi saldo rekening tipis. Ini salah satu kesalahan keuangan besar yang sering banget dilakukan anak muda usia 20-an. Orang kaya beneran? Mereka enggak sibuk pamer. Fokusnya malah nambah skill, belajar, dan investasikan uang dengan benar.

Nabung Tapi Duit Nganggur

Ada yang rajin nabung Rp500 ribu tiap bulan, tapi ditaruh di rekening biasa tanpa tumbuh. Kedengeran aman, tapi kena inflasi, nilainya habis pelan-pelan. Duit itu harus kerja buat kita—entah lewat investasi saham ETF, reksadana, atau bahkan ikut kursus skill baru yang bikin gaji naik dua kali lipat.

Masak Sendiri Belum Tentu Hemat

Tips klasik bilang masak di rumah itu solusi hemat. Tapi hitung deh waktunya: belanja bahan, masak, beres-beres dapur. Kalau gaji kamu per jam udah lebih tinggi dari biaya pesan makanan sehat, kadang makan di luar justru lebih efisien. Ingat, waktu juga aset finansial.

Jangan Bangga Gaji, Banggalah Tabungan

Kesalahan keuangan anak muda usia 20-an paling sering: ngebanggain gaji bulanan. “Gaji gue 15 juta!” Tapi tabungannya nol. Bandingin sama orang yang gaji 8 juta tapi bisa sisihin 3 juta buat investasi. Jelas, yang kedua lebih siap masa depan.

Belanja Tanpa Tujuan Sama dengan Bakar Uang

Healing ke mall katanya cuma “lihat-lihat,” ujungnya pulang bawa tas belanja. Kalau enggak ada daftar belanja, itu artinya siap keluar duit tanpa kontrol. Cara simpel: bikin daftar, stick to it, jangan gampang goyah sama diskon 70%.

Fokus Cari Gaji, Lupa Cari Ilmu

Banyak anak muda pindah kerja cuma karena ditawarin gaji lebih tinggi. Padahal di usia awal karier, yang lebih penting itu ilmu, mentor, dan pengalaman. Perusahaan bagus bisa jadi sekolah gratis yang nilainya lebih besar daripada selisih gaji 1–2 juta.

Enggan Cek Rekening Sendiri

Ada yang takut buka mobile banking karena saldo sering bikin kaget. Tapi justru itu bikin kondisi makin parah. Sama kayak orang diet tapi enggak mau timbang badan. Biasain cek saldo tiap pagi. Dari sana, kamu bisa sadar kebocoran finansial dan mulai kontrol pengeluaran.

Travel Tanpa Rencana: “Healing” yang Bikin Bokek

Pergi jalan-jalan itu perlu, tapi tanpa tujuan jelas ujungnya cuma buang duit. Backpacking seru sih, tapi kalau tiap bulan dipaksa healing padahal tabungan darurat belum ada, itu bunuh diri finansial. Jalan-jalan tetap oke, asal masuk rencana keuangan, bukan pelarian.

Salah Urutan Niru Orang Sukses

Anak muda suka banget tiru gaya hidup orang sukses: mobil mewah, apartemen keren, liburan first class. Masalahnya, yang ditiru hasil akhirnya, bukan prosesnya. Orang sukses dulu juga pernah ngirit habis-habisan, tidur di kos sempit, dan investasi tiap receh. Jadi, timing itu penting.

Bayar Tagihan Dulu, Diri Sendiri Belakangan = Salah

Mindset ini kebalikan dari orang kaya. Begitu gajian, langsung bayar sewa, listrik, kuota, Netflix. Sisanya baru mikir nabung. Hasilnya? Enggak pernah ada sisa. Harusnya sisihin dulu minimal 10% buat investasi, baru pakai sisanya untuk kebutuhan.

Ukur Barang dengan Waktu, Bukan Harga

Beli baju Rp300 ribu itu artinya berapa jam hidup yang harus kamu tukar? Kalau gaji Rp50 ribu per jam, berarti 6 jam kerja buat satu baju. Kalau enggak rela kerja 6 jam demi baju itu, berarti barangnya enggak worth it. Sesimpel itu.

Enggak Nikmatin Hidup Sama Sekali

Lucunya, ada juga yang kelewat hemat sampai lupa nikmatin hidup. Semua uang ditabung, semua investasi, nol pengalaman. Padahal ada hal yang cuma bisa dilakukan di usia muda: naik gunung, backpacking, kerja di luar negeri, atau ambil kursus random yang bikin happy. Hidup harus balance.

Bangun Sistem, Hindari Kesalahan Klise

Kesalahan keuangan anak muda usia 20-an bukan hal kecil. Dari pamer gaya, nabung tanpa tujuan, sampai salah pilih lingkungan, semuanya bisa bikin masa depan berantakan. Tapi kabar baiknya, semua itu bisa diperbaiki kalau dari sekarang mulai bikin sistem: auto-debet tabungan, investasi rutin, belanja pakai daftar, dan jangan lupa… nikmati hidup secukupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *