Kartu kredit adalah alat pembayaran yang bikin hidup jadi lebih mudah, tapi nggak selamanya aman. Salah satu masalah terbesar yang bikin kepala pening adalah transaksi bodong.
Tiba-tiba ada tagihan mencurigakan yang nggak pernah kamu lakukan, dan ujung-ujungnya kamu harus berhadapan dengan pihak bank untuk menyelesaikannya.
Navsia bakal bahas kenapa transaksi bodong kartu kredit bisa terjadi, contoh nyata yang pernah ada, solusi untuk mengatasi masalah ini, serta pendapat para ahli.
Apa Itu Transaksi Bodong Kartu Kredit?
Transaksi bodong adalah transaksi yang muncul di tagihan kartu kreditmu tanpa sepengetahuan atau persetujuan. Biasanya, ini terjadi karena data kartu kreditmu disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Bisa dari pencurian data online (phishing), pembobolan sistem keamanan merchant, atau bahkan karena kelalaian pemilik kartu.
Penyebab Transaksi Bodong
Pencurian Data Kartu Kredit
Pelaku biasanya mencuri data kartu kredit melalui metode seperti skimming (menggandakan informasi dari kartu fisik saat transaksi di mesin EDC), phishing (email palsu yang meminta data kartu kredit), atau hacking pada database merchant.
Transaksi di Situs Tidak Aman
Belanja online di situs yang nggak punya sistem keamanan seperti SSL (Secure Socket Layer) bikin data kartu kreditmu rawan dicuri.
Kartu Kredit Tertinggal atau Hilang
Kalau kartu kreditmu sempat hilang atau tertinggal di tempat umum, ada kemungkinan data tersebut dicuri untuk melakukan transaksi ilegal.
Pembobolan Sistem Bank atau Merchant
Dalam beberapa kasus, data kartu kredit dicuri langsung dari sistem merchant besar atau bank yang mengalami kebocoran data.
Kasus Pencurian Database Kartu Kredit di Situs E-Commerce
Pada tahun 2020, database pengguna dari dua e-commerce besar di Indonesia, dilaporkan diretas. Data pengguna, termasuk yang menggunakan kartu kredit, berpotensi bocor dan disalahgunakan untuk transaksi ilegal.
Pembobolan Sistem Booking Hotel Online
Kasus global lainnya adalah pembobolan data tamu Hotel pada 2018, yang melibatkan informasi kartu kredit milik jutaan pelanggan. Banyak korban melaporkan tagihan mencurigakan setelah insiden ini.
Kartu Kredit Fiktif via Dark Web
Banyak laporan menyebutkan bahwa data kartu kredit hasil curian sering dijual di Dark Web. Dari sini, pelaku membeli data tersebut dan menggunakannya untuk transaksi bodong.
Solusi untuk Mengatasi Transaksi Bodong
Segera Blokir Kartu Kredit
Kalau ada transaksi mencurigakan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menghubungi bank untuk memblokir kartu kreditmu agar nggak ada transaksi lanjutan.
Ajukan Dispute ke Bank
Laporkan transaksi bodong tersebut ke bank penerbit kartu kredit. Biasanya, bank akan melakukan investigasi dan meminta dokumen pendukung seperti bukti bahwa transaksi tersebut bukan dilakukan olehmu.
Pantau Aktivitas Kartu Kredit Secara Berkala
Gunakan aplikasi atau layanan SMS notifikasi dari bank untuk memantau aktivitas kartu kredit secara real-time.
Gunakan Virtual Credit Card (VCC)
Saat bertransaksi online, gunakan kartu kredit virtual yang punya batas waktu tertentu. Dengan ini, datamu lebih aman dari pencurian.
Lapor ke Otoritas Keamanan Cyber
Kalau merasa jadi korban kejahatan siber, laporkan ke instansi seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atau polisi bagian cybercrime.
Menurut pakar keamanan cyber, kebanyakan kasus transaksi bodong terjadi karena pengguna tidak sadar akan pentingnya menjaga data pribadi mereka. Banyak orang mengabaikan pentingnya situs yang aman saat bertransaksi online. Padahal, ini adalah pintu masuk utama bagi pelaku kejahatan siber.
Sementara itu, pakar perbankan menyarankan bank untuk lebih proaktif dalam melindungi data nasabah. Bank harus menerapkan teknologi tokenisasi dan otentikasi dua faktor untuk mempersulit pelaku melakukan transaksi tanpa izin.
Cara Mencegah Transaksi Bodong Kartu Kredit
Jaga Kerahasiaan Data Kartu Kredit
Jangan pernah memberikan data kartu kreditmu, seperti nomor kartu, CVV, atau PIN, kepada pihak mana pun, termasuk yang mengaku dari bank.
Transaksi di Situs Aman
Pastikan situs belanja online yang kamu gunakan memiliki protokol keamanan HTTPS dan logo gembok di URL.
Gunakan Fitur Otentikasi Tambahan
Aktifkan fitur seperti OTP (One Time Password) untuk mengonfirmasi setiap transaksi kartu kredit.
Transaksi bodong kartu kredit memang bisa bikin hidup jadi ribet. Tapi, dengan menjaga kerahasiaan data, menggunakan situs belanja yang aman, dan memanfaatkan teknologi tambahan seperti OTP, kamu bisa meminimalkan risiko.
Jika kamu jadi korban, jangan panik. Segera blokir kartu kreditmu dan ajukan laporan ke bank. Semoga informasi ini bisa bantu kamu lebih waspada dan terlindungi dari kejahatan transaksi bodong.