10 Bahasa Pemrograman yang Mulai Ditinggalkan di 2025 – Masih Worth It Dipelajari?

Edukasi39 Views

Dunia teknologi berkembang dengan cepat, dan begitu juga bahasa pemrograman. Beberapa bahasa yang dulu populer kini mulai kehilangan pamornya karena munculnya alternatif yang lebih canggih, lebih efisien, dan memiliki komunitas yang lebih aktif. Kalau kamu sedang belajar coding atau bekerja sebagai programmer, penting banget buat tahu bahasa mana yang mulai ditinggalkan supaya bisa mengambil keputusan karier yang lebih cerdas.

Di artikel ini, Navsia bakal bahas 10 bahasa pemrograman yang mulai ditinggalkan di 2025, kenapa mereka jadi kurang relevan, dan apakah masih layak buat dipelajari atau sebaiknya pindah ke bahasa lain.

COBOL – Bahasa Kuno di Dunia Finansial

COBOL sudah eksis sejak tahun 1950-an dan masih dipakai di bank serta sistem pemerintahan. Tapi, masalahnya, COBOL itu sudah ketinggalan zaman dan sulit dikelola. Programmer muda jarang ada yang mau belajar COBOL, jadi perusahaan perlahan-lahan mulai menggantinya dengan sistem yang lebih modern. Meskipun permintaan programmer COBOL masih ada, belajar bahasa seperti Java atau Python lebih menguntungkan kalau kamu ingin masuk ke dunia keuangan dan perbankan.

Pascal – Dulu Populer, Sekarang Tergusur

Pascal dulu banyak dipakai buat belajar pemrograman dan sempat digunakan Apple di masa awalnya. Tapi sekarang, Python, C++, dan Java lebih populer dan memiliki lebih banyak kegunaan. Beberapa universitas masih mengajarkan Pascal, tapi di dunia kerja, bahasa ini hampir tidak pernah digunakan. Jadi, kalau kamu baru mulai belajar coding, lebih baik langsung fokus ke Python atau C++ yang punya lebih banyak peluang kerja.

Perl – Kalah Saing dengan Python

Perl sempat berjaya di tahun 1990-an dan awal 2000-an untuk otomatisasi tugas dan pengelolaan situs web. Tapi, sekarang Python dan Bash scripting lebih banyak digunakan karena lebih mudah dipelajari dan punya dukungan komunitas yang lebih kuat. Meskipun masih ada proyek lama yang menggunakan Perl, perusahaan-perusahaan mulai meninggalkannya. Kalau kamu tertarik di bidang scripting atau otomatisasi, Python adalah pilihan yang jauh lebih baik.

Objective-C – Sudah Digantikan oleh Swift

Objective-C dulu adalah bahasa utama untuk membuat aplikasi iPhone dan Mac. Namun, sejak Apple merilis Swift pada tahun 2014, Objective-C mulai ditinggalkan. Swift lebih cepat, lebih aman, dan lebih mudah dipelajari, sehingga lebih banyak digunakan oleh developer aplikasi iOS. Jika kamu ingin menjadi developer iPhone, lebih baik fokus belajar Swift daripada Objective-C.

Fortran – Bahasa Tua di Dunia Sains dan Teknik

Fortran adalah salah satu bahasa pemrograman tertua yang digunakan dalam proyek ilmiah dan teknik. Tapi sekarang, Python dan Julia lebih sering digunakan karena lebih fleksibel dan memiliki alat yang lebih canggih untuk analisis data. Walaupun masih ada peneliti yang memakai Fortran, peluang kerja di bidang ini sangat sedikit. Jika kamu tertarik dalam data science, Python adalah pilihan yang lebih menjanjikan.

Ruby – Tergeser oleh JavaScript dan Python

Ruby (terutama framework Ruby on Rails) sempat populer dalam pengembangan web. Namun, sekarang lebih banyak perusahaan beralih ke JavaScript (Node.js) dan Python (Django, Flask) karena lebih fleksibel dan memiliki komunitas yang lebih besar. Startup yang dulu memakai Ruby on Rails kini mulai beralih ke teknologi modern seperti React dan Next.js. Jadi, kalau kamu ingin jadi developer web di 2025, JavaScript dan Python adalah pilihan yang lebih baik daripada Ruby.

Visual Basic – Sudah Tidak Dikembangkan Lagi

Visual Basic dulu banyak digunakan untuk membangun aplikasi Windows, tapi Microsoft kini lebih fokus pada C# dan .NET. Visual Basic tidak lagi mendapatkan pembaruan besar, dan sangat sedikit perusahaan yang masih menggunakannya untuk proyek baru. Jika kamu ingin membangun aplikasi Windows, belajar C# atau Java akan jauh lebih berguna.

Lisp – AI Beralih ke Python

Lisp dulu adalah bahasa utama dalam penelitian kecerdasan buatan (AI). Namun, dengan berkembangnya Python dan framework seperti TensorFlow serta PyTorch, penggunaan Lisp mulai berkurang drastis. Selain sulit dipelajari, Lisp juga jarang digunakan di dunia industri. Kalau kamu ingin masuk ke dunia AI, Python adalah pilihan terbaik.

Delphi – Semakin Ditinggalkan

Delphi, yang berbasis Pascal, dulu sering digunakan untuk membuat aplikasi desktop. Tapi sekarang, kebanyakan perusahaan beralih ke Java, C#, atau teknologi berbasis web. Komunitas Delphi semakin mengecil, dan lowongan kerja untuk programmer Delphi makin jarang. Kalau kamu tertarik membuat aplikasi, lebih baik belajar Java atau C#.

ActionScript – Mati Bersama Flash

ActionScript dulunya digunakan untuk membuat game dan animasi berbasis Flash. Tapi sejak Adobe resmi menghentikan Flash pada tahun 2020, ActionScript pun ikut mati. Sekarang, sebagian besar konten interaktif dibuat dengan JavaScript, HTML5, atau WebGL. Jika kamu tertarik dengan game development, belajar Unity atau Unreal Engine jauh lebih berguna daripada ActionScript.

Apa yang Harus Kamu Pelajari di 2025?

Seiring berjalannya waktu, beberapa bahasa pemrograman mulai ditinggalkan dan digantikan oleh yang lebih modern. Kalau kamu masih menggunakan salah satu dari bahasa yang mulai mati ini, mungkin ini saat yang tepat untuk mulai belajar Python, JavaScript, atau Java agar tetap relevan di industri teknologi.

Jadi, menurut kamu, apakah masih ada tempat untuk bahasa-bahasa ini di masa depan? Pernah pakai salah satunya? Share pendapat kamu di kolom komentar! Jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangan dunia pemrograman agar tetap selangkah lebih maju.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *