Kalian pernah denger istilah latte factor? Itu tuh, kebiasaan kecil yang nggak kita sadari bikin duit bocor tiap hari.
Contohnya, kalau kita nyisihin Rp25.000 aja sehari, dalam 30 tahun bisa ngumpulin Rp1 miliar, loh! Nah, kali ini Navsia mau bahas kenapa sih generasi sekarang, terutama milenial dan Gen Z, susah banget buat nabung?
Kita juga sempat ngobrol sama beberapa mahasiswa Indonesia yang lagi kuliah buat tahu pola keuangan mereka. Ternyata, ada hal menarik yang bisa kita pelajari, terutama soal gimana mereka mengatur pengeluaran dan kebiasaan investasi.
Kenapa Nabung Itu Susah?
Sebuah survei di tahun 2021 bilang, 56,6% anak Gen Z jarang atau nggak pernah nabung. Parahnya lagi, separuh dari mereka malah lebih sering punya pengeluaran bulanan lebih gede daripada pemasukan.
Salah satu alasan utamanya adalah gaya hidup YOLO (You Only Live Once). Media sosial sering banget pamerin gaya hidup fancy—nongkrong di kafe mahal, belanja barang branded, atau makan di restoran mewah.
Akhirnya, banyak yang berpikir, “Ah, hidup cuma sekali, uang bisa dicari lagi.” Tapi, coba deh, kalau terus-terusan kayak gitu, gimana nasib kita nanti? Jangan sampai generasi kita jadi sandwich generation yang harus nanggung beban hidup orang tua dan anak-anak kita nanti.
Dengan uang itu, mahasiswa belajar hidup hemat banget. Mulai dari masak sendiri, ngatur pengeluaran harian, sampai nyisihin duit buat investasi.
Menariknya, mahasiswa juga punya pengalaman serupa. Kebanyakan dari mereka sadar harus lebih pintar mengelola uang karena biaya hidup lebih mahal kian mahal di Indonesia.
Tiga Skill Keuangan yang Wajib Dikuasai
Ada tiga kemampuan utama yang perlu kita kuasai soal uang:
- Making Money (Cari duit): Bisa lewat kerja, bisnis, atau sumber penghasilan lainnya.
- Keeping Money (Simpan duit): Jangan habiskan semua yang didapat, mulai belajar hemat.
- Growing Money (Kembangkan duit): Investasikan uang biar nggak habis dimakan inflasi.
Sayangnya, banyak anak muda yang langsung fokus cari duit tapi lupa melatih kebiasaan nyimpen dan investasi. Padahal, sebesar apa pun penghasilan, kalau kebiasaan buruk nggak diubah, ya bakal habis juga.
Investasi, Mulai dari Mana?
Buat yang baru mau belajar investasi, instrumen kayak Reksadana atau Surat Berharga Negara (SBN) bisa jadi pilihan. Contohnya, SBN ritel seri SR18. Ini instrumen investasi yang aman karena dijamin pemerintah. Dengan bunga 6,25%-6,4% per tahun, imbal hasilnya lebih tinggi dibanding deposito biasa.
Misalnya, kamu invest Rp50 juta di SR18 tenor 3 tahun, kamu bisa dapet pasif income sekitar Rp234.000 per bulan setelah pajak. Lumayan, kan?
Yuk, Mulai Berhemat dan Investasi!
Hidup hemat itu penting, nggak cuma buat nabung tapi juga bikin kita lebih siap secara finansial di masa depan. Kalau kamu belum mulai, coba deh dari sekarang. Pilih kebiasaan kecil yang bisa bantu kamu lebih hemat. Dan kalau mau mulai investasi, pilih instrumen yang aman dan sesuai kemampuan kamu.
Gimana? Udah siap bikin perubahan keuangan kamu? Jangan lupa, ya, setiap langkah kecil yang kamu ambil hari ini bakal bikin perbedaan besar di masa depan.







