Main Saham Itu Juday? Bisa Rugi atau Untung?

Investasi31 Views

Banyak yang bertanya-tanya, “Saham itu termasuk Juday nggak, sih?” Pertanyaan ini sering banget muncul, apalagi kalau nanyanya ke orang yang kurang paham atau ke tokoh agama yang punya sudut pandang berbeda. Jawaban mereka bisa beragam, bahkan ada yang langsung bilang bahwa saham itu termasuk perjudayan. Tapi, bener nggak sih begitu?

Dulu, sekitar lima tahun lalu, saya juga mikirnya sama. Saham itu ya Juday. Tapi itu karena nggak tahu. Setelah belajar dan paham, ternyata beda jauh. Supaya paham, kita perlu ngerti dulu apa itu Juday.

Ngomongin Juday Dulu

Juday itu intinya tentang tebak-tebakan yang hasilnya bisa bikin menang besar atau malah kehilangan semuanya. Peluangnya sering kali 50:50. Misalnya, di aplikasi-aplikasi tertentu, kamu bisa menang 80% tapi kalau kalah, uangmu hilang semua. Parahnya lagi, ada aplikasi yang bahkan bisa ngatur grafik biar kamu kalah terus. Nah, ini yang benar-benar bisa dibilang Juday.

Saham: Bukan Cuma Soal Grafik

Sekilas, grafik saham memang mirip dengan grafik yang ada di aplikasi trading bodong. Tapi kalau dilihat lebih dalam, saham itu beda banget. Di balik grafik itu, ada perusahaan sungguhan. Ada produk, ada karyawan, ada kegiatan usaha nyata.

Salah kalau bilang “main saham.”. Ini kegiatan investasi. Dan uangmu digunakan buat ngembangin usaha mereka. Bisa buat beli mesin, buka cabang baru, atau ekspansi pasar.

Dua Cara Dapat Cuan dari Saham

Pertama, lewat dividen. Ini adalah pembagian keuntungan perusahaan ke investor. Contohnya, perusahaan seperti BRI, BCA, atau Antam. Perusahaan-perusahaan ini rutin kasih dividen karena performanya oke.

Kedua, dari kenaikan harga saham. Ini disebut capital gain. Misalnya kamu beli saham seharga 100 rupiah per lembar, lalu setelah beberapa tahun, harganya naik jadi 1.000 rupiah. Nah, di situ kamu dapat untung besar. Tapi tentu nggak semua saham bakal naik kayak gitu.

Kalau Beli Asal, Baru Itu Juday

Banyak yang nyangkut karena beli saham cuma ikut-ikutan. Nggak tahu perusahaan apa, bisnisnya apa, sehat atau nggak. Cuma karena ada yang bilang “ini saham bagus,” langsung beli. Nah, ini baru bisa dibilang spekulasi alias Juday. Kalau udah begini, jangan heran kalau akhirnya boncos.

Sama aja kayak kamu ngelamar kerjaan di bidang desain tapi cuma ngerti komunikasi. Atau dapat klien butuh terjemahan Mandarin, tapi kamu bisanya Inggris. Bisa sih dikerjain pakai alat bantu, tapi kamu lagi taruhan sama karirmu sendiri.

Pilih Saham Sesuai Passion dan Pengetahuan

Kalau kamu ngerti dunia pertanian, bisa pilih saham-saham di sektor itu. Misalnya yang bergerak di sawit atau pupuk. Kalau paham perbankan, lihat bank yang sering kamu pakai. Kenali dulu bank tersebut, sumber keuntungannya dari mana, sehat atau nggak.

Jangan FOMO, Dunia Saham Itu Keras

Jangan langsung tergoda karena ada yang bilang saham tertentu bakal naik. Di pasar saham, semua orang cari cuan. Nggak ada teman sejati. Kadang ada yang sengaja promosiin saham biar dia bisa keluar saat kamu baru masuk. Jadi, hati-hati banget ya.

Edukasi Itu Kunci

Saham itu bukan Juday kalau kamu paham apa yang kamu beli. Tapi bisa jadi Juday kalau kamu asal tebak, ikut-ikutan, atau cuma denger omongan orang tanpa riset. Jadi, jangan buru-buru. Pelajari dulu, kenali perusahaan yang kamu incar, dan investasikan dengan bijak.

Kalau tertarik bahas lebih dalam soal perbedaan trading dan value investing, tinggal bilang aja. Bisa kita bahas di kesempatan berikutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *