Waspada Harga Emas Melejit, Jangan FOMO!

Investasi22 Views

Beberapa tahun lalu, harga emas cenderung datar-datar aja, berkutat di angka 500 sampai 600 ribuan per gram. Tapi sejak 2020 ke sini, harganya meroket gila-gilaan. Sekarang? Udah tembus ke Rp1,9 juta bahkan lebih, dan belum juga kelihatan bakal berhenti naik.

Tapi menariknya, kalau pun harga emas turun, udah nggak terlalu bikin kaget. Karena support-nya udah kebentuk di kisaran Rp1,8 juta. Jadi, yang dulu beli di harga Rp500 ribu – Rp1 juta, sekarang bisa senyum lebar karena udah dapet cuan dua kali lipat lebih.

Yang pusing? Ya yang baru masuk karena FOMO. Mereka beli pas udah mahal, terus bingung pas harga koreksi dikit. Padahal ya, yang penting itu bukan cuma soal naik-turun harga, tapi apa yang dilakukan setelah dapat untung.

Emas Dijual, Dapat Uang Cash, Trus Gimana?

Setelah take profit dari emas, muncul pertanyaan klasik: uangnya dipakai buat apa? Mau beli mobil? Liburan? Atau pindah ke investasi lain? Salah satu opsi yang sering kepikiran ya beli tanah. Tapi tanah itu beda cerita. Nggak likuid. Mau jual lagi tuh bisa makan waktu bertahun-tahun, bahkan udah didiskon tetap aja nggak laku-laku.

Tanah cocok buat yang mau dimanfaatin langsung, entah dibikin kos-kosan, disewain buat pertanian, atau dibangun properti. Tapi kalau tujuan utamanya investasi yang gampang dicairin, mending cari instrumen lain.

Saham, Alternatif yang Masih Likuid

Kalau cari yang setipe emas dari segi keuntungan tapi lebih fleksibel, saham jadi pilihan menarik. Tapi ingat, masuk ke saham itu harus diniatin buat investasi, bukan buat trading harian atau malah spekulasi ngawur.

Keuntungan dari saham bisa datang dari dua sisi: dividen dan capital gain. Dividen aja bisa sampai 9% per tahun—jauh di atas bunga deposito. Belum lagi potensi naiknya harga saham kalau sabar pegang 4–5 tahun.

BCA: Pelayanan Premium, Saham Kelas Atas

Siapa sih yang nggak kenal pelayanan Bank BCA? Dari satpam sampai customer service-nya dilatih kayak hotel bintang lima. Nggak peduli saldo nasabahnya, layanannya tetap sama. Saham BCA juga lagi menarik karena harga sekarang udah turun sekitar 27% dari puncaknya. Kalau nanti balik lagi ke harga tertinggi, bisa dapet cuan 37–40% dalam 3–4 tahun. Tapi, buat sebagian orang, itu masih dianggap terlalu kecil.

BRI: Saham Rakyat, Cuan Lebih Tinggi

Kalau cari yang lebih agresif, tapi tetap stabil, BRI jawabannya. Memang pelayanannya kadang bikin gregetan karena antrian panjang, tapi teknologi mereka udah cukup maju. Bahkan ganti kartu ATM pun bisa lewat mesin, nggak perlu ke CS.

Harga saham BRI di Rp3.620 termasuk harga rendah. Kalau sampai naik ke all time high di Rp6.400-an, potensi keuntungannya sekitar 77–80%. Dan yang paling bikin tenang, ini bank milik negara. Kalau sampai BRI kolaps, bisa dibilang negara ikut goyang. Jadi, risikonya kecil banget.

Strategi Beli Saham: Nyicil Aja

Nggak usah nunggu harga paling bawah, karena nggak ada yang tahu pastinya di mana. Strategi paling aman ya beli bertahap. Misal punya dana Rp100 juta, beli Rp10 juta dulu, lalu tambah terus tiap harga turun.

Mau Cuan? Jangan Ketinggalan Lagi

Udah banyak yang dapet cuan gede dari emas dan sekarang mulai geser ke saham. Kalau masih nunggu, bisa-bisa ketinggalan kereta lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *