Mengenal Alur Proses Supply Chain Management Secara Mudah

Teknologi12 Views

Jadi gini… Ada satu orang namanya Alex. Dia tuh tech freak—apa-apa yang baru soal gadget pasti dia kepo, terutama produk Apple. Nah, waktu Apple ngeluncurin iPhone 13 Pro secara virtual, Alex langsung kesengsem dan mutusin buat beli. Tapi sayang, dia ketinggalan pre-order. Alhasil, dia harus nunggu barangnya nongol di toko online. Dan ternyata… nungguin itu nggak semudah yang dia kira.

Setelah lama nunggu dan scroll-scroll situs e-commerce, hasilnya nihil. Akhirnya dia mutusin buat nyamperin Apple Store langsung. Tapi di sana dia malah dapet kabar nggak enak: “Maaf, iPhone 13 Pro lagi delay pengiriman karena ada masalah di supply chain.”

Alex pun bingung. “Supply chain tuh apaan sih?” Biar rasa penasarannya nggak makin nyesek, dia langsung ngobrol sama temennya yang kerja di Apple—Rachel. Dan di sinilah semuanya mulai kebuka.

Rantai Pasok: Dari Bahan Mentah Sampai ke Tanganmu

Rachel mulai jelasin dari hal paling dasar. Jadi, kalau kamu beli iPhone, bukan berarti Apple yang langsung bikin dan nganterin ke rumah. Kenyataannya, prosesnya panjang banget. Bahan mentah buat bikin iPhone dateng dari berbagai negara. Layar? Dari pabrik Samsung di Korea. Baterai? Dari Foxconn. Chip-nya? Dibuat sama TSMC.

Semua bahan itu dikirim ke pabrik perakitan di China, lalu dirakit jadi satu unit iPhone. Abis itu, produk jadi dikirim ke gudang-gudang di berbagai benua. Nah, dari gudang itulah barang dikirim ke rumah kamu lewat jasa pengiriman kayak FedEx atau UPS.

Jadi, kalau kamu pikir beli iPhone itu cuma klik, bayar, dan nunggu kurir, sebenernya di balik itu semua ada komunikasi terus-menerus antara supplier, pabrik, gudang, dan kurir. Inilah yang disebut supply chain alias rantai pasok.

Kok Bisa Terganggu?

Setelah paham alur panjang itu, Alex nanya, “Lah terus kenapa bisa terhambat?” Rachel jawab, penyebabnya krisis chip global. Waktu pandemi COVID-19 meledak, banyak pabrik tutup. Sementara itu, orang-orang makin butuh gadget karena kerja dan sekolah dari rumah. Permintaan naik, tapi produksi chip turun. Jadilah krisis.

Efeknya? Apple sampe harus nunda produksi 10 juta unit iPhone 13 karena bahan bakunya nggak cukup. Jadi kalau kamu ngerasa kok HP-nya nggak dateng-dateng, ya itu sebabnya.

Gimana Apple Ngatur Rantai Pasoknya?

Rachel jelasin juga kalau Apple punya sistem supply chain management (SCM) yang keren. Mereka pakai strategi lima langkah:

  1. Planning (Perencanaan): Apple dari awal udah punya visi jelas—bikin perangkat terbaik dan paling aman. Bahkan semua aplikasi yang masuk ke App Store harus lolos seleksi ketat.
  2. Sourcing (Pengadaan): Apple nyari supplier terbaik buat setiap komponen. Mereka nggak asal pilih—semua harus terjamin kualitas dan ketepatannya.
  3. Making (Pembuatan): Produk Apple dirakit di luar negeri, terutama di pabrik-pabrik besar di China. Setelah jadi, dikirim ke gudang.
  4. Delivery (Pengiriman): Barang dari gudang dikirim ke kamu atau ke toko-toko lewat jasa logistik pihak ketiga.
  5. Returns (Pengembalian): Kalau ada yang cacat, barang dikirim balik buat direparasi atau didaur ulang.

Apple dikenal jago banget dalam outsourcing—97% dari proses supply chain mereka dikerjain bareng partner luar.

Pentingnya SCM Buat Bisnis

Alex pun makin ngerti. Ternyata supply chain itu penting banget buat kelangsungan bisnis. Nggak cuma soal barang sampai ke tangan konsumen, tapi juga soal efisiensi biaya, kepuasan pelanggan, sampai reputasi brand.

Makanya, banyak perusahaan besar serius banget dalam urusan SCM. Mereka hire profesional yang ngerti betul soal logistik, stok, dan proses produksi dari hulu ke hilir. Nggak heran, gaji manajer supply chain juga lumayan tinggi—di luar negeri bisa sampai 84 ribu dolar per tahun, di India sekitar 8,5 lakh rupee.

Itu tadi cerita soal gimana supply chain ngaruh banget ke produksi iPhone (dan barang lainnya juga sih). Jadi kalau nanti kamu lagi nunggu paket dan lama banget datengnya, inget ya—mungkin proses panjang dari bahan mentah sampe pengiriman lagi terganggu. Sabar aja, karena dunia logistik nggak semudah tap dua kali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *