Investasi di altcoin bisa jadi hal yang menguntungkan, tapi juga bisa bikin kantong jebol kalau nggak hati-hati. Di 2025, menemukan altcoin yang benar-benar punya potensi bakal makin sulit. Ibarat mencari jarum di tumpukan jerami, banyak yang terlihat menarik tapi ternyata cuma jebakan. Jadi, gimana cara memilih altcoin yang tepat? Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Pahami Tren dan Narasi yang Sedang Panas
Dalam dunia crypto, tren dan narasi sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga. Misalnya, saat ini narasi terbesar di crypto adalah Artificial Intelligence (AI) yang mendominasi sekitar 35% perhatian pasar. Sebelumnya, AI bahkan sempat menguasai lebih dari 50% market share dalam pembicaraan seputar crypto.
Kenapa ini penting? Karena uang cenderung mengalir ke proyek yang sedang hype. Jadi, langkah pertama adalah mencari tahu sektor mana yang sedang naik daun dan fokus di sana. Salah satu caranya adalah dengan membuat narrative calendar, yaitu kalender yang berisi daftar proyek dengan potensi besar di waktu-waktu tertentu.
Analisis Teknikal: Jangan Asal Masuk Pasar
Setelah menemukan altcoin yang sesuai dengan narasi, langkah selanjutnya adalah melihat chart dan pola pergerakan harga. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Apakah altcoin tersebut menunjukkan pola akumulasi?
- Apakah ada pola ascending triangle atau reversal pattern?
- Hindari altcoin yang terus membentuk lower high karena itu tanda harga terus turun.
- Cari altcoin yang membentuk higher low, yang berarti ada tanda-tanda pemulihan.
Satu hal penting: jangan menangkap pisau jatuh. Kalau harga suatu altcoin terus turun tanpa tanda-tanda pemulihan atau konsolidasi, jangan nekat beli. Lebih baik tunggu sampai ada konfirmasi bahwa harga mulai stabil.
Fundamental Research: Apakah Proyeknya Layak?
Banyak orang asal beli altcoin tanpa tahu proyeknya tentang apa. Ini kesalahan besar. Sebelum berinvestasi, tanyakan hal berikut:
- Apa fungsi dari altcoin ini? Apakah ini blockchain Layer 1, Layer 2, AI project, atau sesuatu yang lain?
- Apakah proyek ini benar-benar punya ekosistem yang berjalan atau cuma hype belaka?
- Berapa banyak transaksi yang terjadi di blockchain-nya? Apakah ada user yang aktif?
- Apakah proyek ini menghasilkan revenue atau hanya bergantung pada tokenomics?
Jangan sampai hanya tergoda oleh desain logo atau rekomendasi dari teman tanpa riset lebih dalam.
Onchain Research: Melihat Pergerakan Uang
Onchain research itu ibarat melihat bagian bawah gunung es. Analisis teknikal dan fundamental bisa memberikan gambaran besar, tapi data onchain memberikan informasi lebih mendalam, seperti:
- Siapa saja yang membeli altcoin tersebut? Apakah ada smart money seperti Binance Labs atau Pantera Capital yang berinvestasi di sana?
- Apakah ada wallet besar yang mengakumulasi token tersebut?
- Bagaimana pertumbuhan jumlah holder dari waktu ke waktu?
- Apakah ada indikasi bahwa tim proyek terlalu banyak mengontrol supply token?
Dengan melakukan onchain research, kita bisa menghindari proyek yang berisiko tinggi atau sekadar pump and dump.
Analisis Sentimen: Ikut Tren atau Jadi Contrarian?
Sentimen pasar juga memainkan peran penting. Dengan memantau mention di sosial media seperti Twitter, Telegram, atau Discord, kita bisa melihat apakah sebuah proyek sedang populer. Beberapa strategi yang bisa diambil:
- Mengikuti tren: Kalau sebuah proyek sedang hype dan sentimen pasar bullish, kita bisa ikut masuk.
- Contrarian move: Kalau proyek sudah terlalu ramai dibicarakan, bisa jadi harganya sudah terlalu tinggi dan waktunya untuk menjual.
Kesimpulannya, memahami sentimen bisa membantu dalam mengambil keputusan kapan masuk dan keluar dari pasar.
Hunting altcoin di 2025 nggak bisa dilakukan sembarangan. Dibutuhkan kombinasi narrative research, analisis teknikal, fundamental research, onchain research, dan sentiment analysis agar bisa memilih proyek yang benar-benar potensial. Semoga informasi ini membantu dalam perjalanan investasi crypto kalian.
