Resign Impulsif di Tengah Gelombang PHK Bisa Jadi Bumerang

Edukasi28 Views

Meninggalkan pekerjaan saat kondisi pasar kerja sedang rapuh ibarat melompat tanpa jaring pengaman. Artinya, setiap orang yang resign tanpa rencana berpotensi langsung bersaing dengan ribuan orang lain di medan yang sudah sesak.

Pasar Kerja yang Kompetitif, Lulusan Baru Kian Terhimpit

Setiap tahun jutaan lulusan baru masuk ke dunia kerja. Ironisnya, tantangan generasi muda dalam pasar kerja Indonesia makin besar karena mereka bukan hanya bersaing dengan sesama fresh graduate, tapi juga dengan pekerja berpengalaman yang baru saja di-PHK. Alhasil, kesempatan “mendapat pengalaman pertama” makin sulit terbuka.

Turunnya Investasi dan Dampaknya pada Lowongan Kerja Baru

Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2025 memang tercatat 5,1%. Namun di balik angka itu, penurunan investasi asing di Indonesia 2025 sekitar 7% membuat penciptaan lapangan kerja baru terhambat. Investor memilih menahan modal, perusahaan fokus efisiensi, dan lowongan yang dibuka pun makin terbatas.

Kelas Menengah Menyusut, Konsumsi Domestik Melemah

Daya beli kelas menengah—yang selama ini jadi motor ekonomi nasional—sedang tertekan. Kenaikan harga kebutuhan pokok, stagnasi gaji, hingga turunnya mobilitas sosial membuat banyak keluarga jatuh ke kelompok berpendapatan rendah. Dampaknya, konsumsi rumah tangga melambat, sektor usaha melemah, dan kesempatan kerja ikut terpangkas.

Persaingan Lowongan: Satu Kursi Diperebutkan Ratusan Orang

Tapi kini, ratusan pelamar dengan latar belakang mirip saling bersaing ketat. Hal ini membuat strategi bertahan di pasar kerja sulit jadi lebih penting daripada resign terburu-buru.

Risiko Finansial Mengintai Pekerja Tanpa Tabungan

Data OJK tahun 2024 menunjukkan mayoritas masyarakat Indonesia hanya punya tabungan yang cukup untuk bertahan kurang dari 3 bulan. Bayangkan jika kehilangan pekerjaan di tengah krisis ini: cicilan, tagihan listrik, biaya makan, semua tetap berjalan. Tanpa dana darurat minimal 6–12 bulan, resign impulsif justru mempercepat tekanan finansial.

Strategi Bertahan Lebih Realistis daripada Keputusan Instan

Bertahan di pekerjaan sekarang, sambil mencari peluang baru dengan tenang, adalah langkah lebih aman. Strategi ini bukan tanda pasif, justru cara cerdas menjaga arus kas, reputasi profesional, dan posisi tawar ketika peluang benar-benar datang.

Resign Tanpa Rencana Adalah Langkah Nekat

Pasar kerja Indonesia saat ini tidak ramah, terutama bagi pendatang baru dan kelompok usia muda. Gelombang PHK, perekrutan yang tertahan, serta turunnya investasi membuat peluang semakin terbatas. Dalam situasi ini, keputusan resign impulsif di Indonesia 2025 bisa jadi bumerang. Lebih bijak untuk tetap bertahan, menyusun strategi, memperkuat keterampilan, dan menunggu momentum yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *