Waspada Produk Asuransi, Kenali Jenis dan Faktanya

Finansial12 Views

Jujur aja, banyak orang di Indonesia masih trauma kalau denger kata “asuransi”. Apalagi yang dulu pernah beli produk investasi berkedok asuransi yang ujung-ujungnya gagal bayar. Makanya wajar kalau banyak yang ogah diliput janji manis agen asuransi.

Misalnya gini deh: Bayangin cuma dirawat tiga hari dua malam gara-gara infeksi virus ringan, dan tagihan rumah sakit langsung nyentuh angka 14 juta. Padahal cuma diinfus, nggak ada tindakan besar. Tanpa asuransi? Bisa jadi harus jual investasi atau bobol tabungan darurat. Rasanya lebih sakit dari masuk UGD sih.

Tips Memilih Asuransi yang Tepat

Sekarang, yuk kita loncat ke topik asuransi kantor dan BPJS. Banyak yang mikir, “Kan udah dapet dari kantor, masih perlu beli sendiri?” Nah, coba pikirin ini: Emang mau kerja di kantor itu sampai pensiun? Gimana kalau tiba-tiba resign atau malah di-PHK? Otomatis kan asuransi kantornya juga hilang. Jadi, asuransi pribadi tetap penting sebagai backup plan.

Kalau ngomongin jenis asuransi yang perlu dipunya, ada tiga yang wajib banget: kesehatan, sakit kritis, dan jiwa. Urutannya bisa disesuaikan sama kondisi dan budget. Misalnya gaji bulanan Rp12 juta, maksimal 10% aja buat bayar premi. Kalau udah longgar keuangan, baru tambahin yang lainnya.

Kesalahan Umum Beli Asuransi

Satu hal yang menarik adalah, justru waktu kita sehat-sehatnya, malah mikir nggak butuh asuransi. Tapi giliran jatuh sakit, malah perusahaan asuransinya yang nolak. Ironis, kan? Dan sakit tuh nggak nunggu kita siap, bisa dateng tiba-tiba.

Oke, balik dikit ke soal jenis-jenisnya. Asuransi sakit kritis itu bukan buat nutup biaya rumah sakit ya, itu tugasnya asuransi kesehatan. Sakit kritis tuh lebih ke pengganti penghasilan yang hilang. Contoh nih, kalau seseorang kena kanker dan harus resign, dia tetap butuh uang buat hidup sehari-hari, bayar cicilan, atau sekolahin anak. Nah, si asuransi sakit kritis ini yang turun tangan.

Masuk ke asuransi jiwa. Yang satu ini beda lagi. Fokusnya adalah warisan buat keluarga kalau kita udah nggak ada. Hitung-hitungannya bisa pakai rumus “LIFE”: Liabilities, Income replacement, Funeral cost, dan Education buat anak. Tapi, ini baru penting saat kita udah punya tanggungan. Kalau masih lajang dan belum ada cicilan, ya nggak wajib-wajib banget juga sih.

Review Polis Asuransi

Asuransi tradisional atau unit link? Jawabannya tergantung kondisi keuangan. Harganya lebih murah dan fungsinya jelas: proteksi doang. Tapi kekurangannya, premi harus dibayar terus seumur hidup dan kalau lupa bayar, bisa langsung lapse alias hangus.

Sedangkan unit link memang lebih mahal, tapi ada nilai investasinya. Nilai ini bisa jadi bantalan kalau suatu hari kita nggak bisa bayar premi. Bahkan bisa cuti bayar dulu, asal saldo investasinya masih cukup nutup biaya proteksi. Tapi jangan salah kaprah, investasinya bukan buat nyari untung gede. Lebih ke stabilin premi aja supaya nggak naik-naik terus.

Masalahnya, banyak juga yang ambil unit link tapi nggak tahu nilai investasinya diputer ke mana. Nah, biar aman, lebih baik taruh ke reksadana pendapatan tetap. Fluktuasinya nggak terlalu ekstrem, dan tetap bisa bantu jaga nilai tunai.

Nah, terakhir tapi penting banget—kalau kamu ngerasa bingung atau trauma soal dunia per-asuransi-an. Di situ bisa cek kebutuhan asuransi, konsultasi, bahkan review polis yang udah kamu punya. Tanpa dipaksa beli apa pun. Bisa juga beli kalau kamu ngerasa butuh. Intinya, tempat itu bantu kamu ngelola asuransi dengan kepala dingin, bukan karena panik atau ikut-ikutan temen.

Daftar Perusahaan Asuransi di Indonesia

  1. PT Asuransi Astra Buana
  2. PT Asuransi Sinar Mas
  3. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
  4. PT Prudential Life Assurance
  5. PT AXA Mandiri Financial Services
  6. PT AIA Financial
  7. PT Allianz Utama Indonesia
  8. PT Asuransi Allianz Life Indonesia
  9. PT Asuransi Central Asia
  10. PT Zurich Asuransi Indonesia
  11. PT Zurich Topas Life
  12. PT Tugu Pratama Indonesia
  13. PT Asuransi Adira Dinamika
  14. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG
  15. PT Avrist Assurance
  16. PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)
  17. PT Asuransi BRI Life
  18. PT FWD Life Indonesia
  19. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia
  20. PT Panin Dai-ichi Life
  21. PT Asuransi Cigna
  22. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia
  23. PT Asuransi Raksa Pratikara
  24. PT Lippo General Insurance Tbk
  25. PT Asuransi Jasa Indonesia
  26. PT Asuransi Umum BCA
  27. PT Asuransi Etiqa International Indonesia
  28. PT Asuransi Sompo Insurance Indonesia
  29. PT Asuransi Jiwasraya
  30. PT Asuransi InHealth Indonesia
  31. PT Asuransi Tugu Kresna Pratama
  32. PT Asuransi Binagriya Upakara
  33. PT Asuransi Bangun Askrida
  34. PT Asuransi ABDA
  35. PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur
  36. PT Asuransi Dayin Mitra
  37. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
  38. PT Asuransi Ramayana Tbk
  39. PT Asuransi Wahana Tata
  40. PT Asuransi Asei Indonesia
  41. PT Asuransi Tri Pakarta
  42. PT Asuransi Mega Pratama
  43. PT Asuransi Simas Jiwa
  44. PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia
  45. PT Asuransi Jiwa Kresna
  46. PT Asuransi Bintang Tbk
  47. PT Asuransi Artarindo
  48. PT Asuransi Parolamas
  49. PT Asuransi Reasuransi Indonesia Utama
  50. PT Reasuransi Nasional Indonesia
  51. PT Reasuransi Maipark Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *