Jujur aja, banyak orang di Indonesia masih trauma kalau denger kata “asuransi”. Apalagi yang dulu pernah beli produk investasi berkedok asuransi yang ujung-ujungnya gagal bayar. Makanya wajar kalau banyak yang ogah diliput janji manis agen asuransi.
Misalnya gini deh: Bayangin cuma dirawat tiga hari dua malam gara-gara infeksi virus ringan, dan tagihan rumah sakit langsung nyentuh angka 14 juta. Padahal cuma diinfus, nggak ada tindakan besar. Tanpa asuransi? Bisa jadi harus jual investasi atau bobol tabungan darurat. Rasanya lebih sakit dari masuk UGD sih.
Tips Memilih Asuransi yang Tepat
Sekarang, yuk kita loncat ke topik asuransi kantor dan BPJS. Banyak yang mikir, “Kan udah dapet dari kantor, masih perlu beli sendiri?” Nah, coba pikirin ini: Emang mau kerja di kantor itu sampai pensiun? Gimana kalau tiba-tiba resign atau malah di-PHK? Otomatis kan asuransi kantornya juga hilang. Jadi, asuransi pribadi tetap penting sebagai backup plan.
Kalau ngomongin jenis asuransi yang perlu dipunya, ada tiga yang wajib banget: kesehatan, sakit kritis, dan jiwa. Urutannya bisa disesuaikan sama kondisi dan budget. Misalnya gaji bulanan Rp12 juta, maksimal 10% aja buat bayar premi. Kalau udah longgar keuangan, baru tambahin yang lainnya.
Kesalahan Umum Beli Asuransi
Satu hal yang menarik adalah, justru waktu kita sehat-sehatnya, malah mikir nggak butuh asuransi. Tapi giliran jatuh sakit, malah perusahaan asuransinya yang nolak. Ironis, kan? Dan sakit tuh nggak nunggu kita siap, bisa dateng tiba-tiba.
Oke, balik dikit ke soal jenis-jenisnya. Asuransi sakit kritis itu bukan buat nutup biaya rumah sakit ya, itu tugasnya asuransi kesehatan. Sakit kritis tuh lebih ke pengganti penghasilan yang hilang. Contoh nih, kalau seseorang kena kanker dan harus resign, dia tetap butuh uang buat hidup sehari-hari, bayar cicilan, atau sekolahin anak. Nah, si asuransi sakit kritis ini yang turun tangan.
Masuk ke asuransi jiwa. Yang satu ini beda lagi. Fokusnya adalah warisan buat keluarga kalau kita udah nggak ada. Hitung-hitungannya bisa pakai rumus “LIFE”: Liabilities, Income replacement, Funeral cost, dan Education buat anak. Tapi, ini baru penting saat kita udah punya tanggungan. Kalau masih lajang dan belum ada cicilan, ya nggak wajib-wajib banget juga sih.
Review Polis Asuransi
Asuransi tradisional atau unit link? Jawabannya tergantung kondisi keuangan. Harganya lebih murah dan fungsinya jelas: proteksi doang. Tapi kekurangannya, premi harus dibayar terus seumur hidup dan kalau lupa bayar, bisa langsung lapse alias hangus.
Sedangkan unit link memang lebih mahal, tapi ada nilai investasinya. Nilai ini bisa jadi bantalan kalau suatu hari kita nggak bisa bayar premi. Bahkan bisa cuti bayar dulu, asal saldo investasinya masih cukup nutup biaya proteksi. Tapi jangan salah kaprah, investasinya bukan buat nyari untung gede. Lebih ke stabilin premi aja supaya nggak naik-naik terus.
Masalahnya, banyak juga yang ambil unit link tapi nggak tahu nilai investasinya diputer ke mana. Nah, biar aman, lebih baik taruh ke reksadana pendapatan tetap. Fluktuasinya nggak terlalu ekstrem, dan tetap bisa bantu jaga nilai tunai.
Nah, terakhir tapi penting banget—kalau kamu ngerasa bingung atau trauma soal dunia per-asuransi-an. Di situ bisa cek kebutuhan asuransi, konsultasi, bahkan review polis yang udah kamu punya. Tanpa dipaksa beli apa pun. Bisa juga beli kalau kamu ngerasa butuh. Intinya, tempat itu bantu kamu ngelola asuransi dengan kepala dingin, bukan karena panik atau ikut-ikutan temen.
Daftar Perusahaan Asuransi di Indonesia
- PT Asuransi Astra Buana
- PT Asuransi Sinar Mas
- PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
- PT Prudential Life Assurance
- PT AXA Mandiri Financial Services
- PT AIA Financial
- PT Allianz Utama Indonesia
- PT Asuransi Allianz Life Indonesia
- PT Asuransi Central Asia
- PT Zurich Asuransi Indonesia
- PT Zurich Topas Life
- PT Tugu Pratama Indonesia
- PT Asuransi Adira Dinamika
- PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG
- PT Avrist Assurance
- PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)
- PT Asuransi BRI Life
- PT FWD Life Indonesia
- PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia
- PT Panin Dai-ichi Life
- PT Asuransi Cigna
- PT Asuransi Tokio Marine Indonesia
- PT Asuransi Raksa Pratikara
- PT Lippo General Insurance Tbk
- PT Asuransi Jasa Indonesia
- PT Asuransi Umum BCA
- PT Asuransi Etiqa International Indonesia
- PT Asuransi Sompo Insurance Indonesia
- PT Asuransi Jiwasraya
- PT Asuransi InHealth Indonesia
- PT Asuransi Tugu Kresna Pratama
- PT Asuransi Binagriya Upakara
- PT Asuransi Bangun Askrida
- PT Asuransi ABDA
- PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur
- PT Asuransi Dayin Mitra
- PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
- PT Asuransi Ramayana Tbk
- PT Asuransi Wahana Tata
- PT Asuransi Asei Indonesia
- PT Asuransi Tri Pakarta
- PT Asuransi Mega Pratama
- PT Asuransi Simas Jiwa
- PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia
- PT Asuransi Jiwa Kresna
- PT Asuransi Bintang Tbk
- PT Asuransi Artarindo
- PT Asuransi Parolamas
- PT Asuransi Reasuransi Indonesia Utama
- PT Reasuransi Nasional Indonesia
- PT Reasuransi Maipark Indonesia