Kamu pernah nggak, lagi ngerjain proyek terus bingung: “Mana sih yang harus dikerjain duluan? Yang mana yang bisa ditunda dikit?” Nah, jawabannya ada di metode Critical Path alias jalur kritis. Ini salah satu teknik paling kece di dunia manajemen proyek buat ngerancang urutan kerjaan biar proyek kamu selesai tepat waktu. Gimana caranya? Gampang, tinggal bikin model alur kerja yang jelas, dari awal sampai akhir, dan identifikasi mana aja tugas-tugas yang durasinya paling ngaruh ke waktu total proyek.
Diagram Jaringan: Peta Rute Proyek
Biar lebih jelas, kita butuh diagram jaringan. Ibaratnya kayak peta perjalanan proyek. Dalam peta ini ada dua hal penting: “event” (ditandain lingkaran) dan “activity” alias kegiatan (yang biasanya digambarin panah antar event).
Contoh gampangnya, kalo ada kegiatan A yang mulai dari titik 1 ke titik 2, maka 1 itu disebut “tail node” dan 2 itu “head node”. Semua kegiatan pasti punya dua titik kayak gitu, yang ngasih tahu dari mana mulai dan di mana selesai.
Ada aturan penting juga nih:
Setiap kegiatan cuma boleh digambarin sekali doang.
Dan kadang, ada “dummy activity” alias aktivitas bohongan yang cuma ngasih tahu hubungan antar node tanpa durasi atau kerjaan beneran. Biasanya digambarin pake garis putus-putus.
Langkah-Langkah Bikin Diagram Jaringan
Misal kamu punya daftar aktivitas, lengkap sama durasinya dan siapa pendahulunya. Pertama, kamu mulai dari aktivitas yang nggak punya pendahulu—berarti itu titik awalnya. Lalu dari situ kamu lanjutin gambar node dan hubungin satu per satu sambil ngikutin urutan dan durasinya. Kalau ada kegiatan yang punya dua pendahulu, mereka ketemu di node gabungan, dan kamu tinggal terusin aja sambil nyatet durasinya di tiap panah.
Waktunya Cari Jalur Kritis!
Nah, setelah semua node dan kegiatan tergambar, saatnya nentuin jalur kritis.
Caranya? Intinya kamu tambah-tambahin durasi dari node awal ke akhir sambil nyatet waktu paling cepat tiap titik bisa mulai.
Abis itu, balik arah—hitung LC pakai “backward pass”. kamu mundurin hitungan dari akhir ke awal, sambil nyari waktu paling telat suatu titik bisa selesai tanpa ganggu jadwal keseluruhan.
Ciri-Ciri Jalur Kritis
Selisih waktu antara titik-titiknya juga sama dengan durasi aktivitas.
Dan pastinya, total waktunya adalah waktu terlama yang dibutuhin buat nyelesaiin proyek dari awal sampai akhir.
Dalam kasus yang dibahas di video, jalur kritisnya ternyata adalah jalur dari aktivitas B → D → H → K → N. Total waktu yang dibutuhin? 27 bulan! Jadi bisa dibilang, kalau salah satu dari aktivitas ini telat, ya proyeknya juga bakal molor. Sementara yang lain bisa punya sedikit ruang fleksibel.
CPM Itu Kayak GPS Buat Proyek
Pakai CPM tuh ibarat kamu pake GPS buat nyelesaiin proyek. kamu tahu jalan tercepat, tahu di mana bisa “belok” dulu sebentar tanpa ganggu tujuan akhir. Cocok banget dipake di proyek-proyek gede yang banyak bagiannya dan butuh perencanaan matang.