Saham blue chip sering dianggap pilihan “aman tapi lambat” dibandingkan saham perusahaan kecil atau IPO yang bisa melesat drastis. Apakah ini benar? Dalam artikel ini, Navsia akan membahas:
- Pengalaman beli saham blue chip yang naik 100% dalam 2 tahun.
- Dua saham blue chip yang ada di portofolio saat ini.
- Strategi menemukan dan membeli saham blue chip dengan aplikasi investasi.
Langsung aja, kita bahas satu per satu!
Apakah Saham Blue Chip Masih Bisa Menguntungkan?
Saham blue chip dikenal karena stabilitas dan keandalannya. Meskipun tidak sering mengalami lonjakan harga seperti saham IPO, saham blue chip memberikan pertumbuhan yang lebih konsisten dalam jangka panjang.
Kelebihan saham blue chip:
- Cocok untuk investor yang nggak punya banyak waktu buat analisis saham.
- Sering memberikan dividen reguler.
- Resiko fluktuasi harga cenderung lebih rendah dibanding saham kecil.
Contoh kasus di portofolio:
- Saham Blue Chip Konglomerasi: beli di harga Rp5.600, sekarang sudah naik 18%. Tahun ini, dividen yang diterima setara 10% dari harga beli.
- Saham Blue Chip Consumer Goods: Dibeli di harga Rp6.200, dividen yang diterima tahun ini sekitar 4%.
Intinya, saham blue chip tetap bisa menghasilkan keuntungan besar jika dibeli di harga yang tepat.
Pengalaman Untung 100% dari Saham Blue Chip
Tidak semua saham blue chip bergerak lambat. Salah satu pengalaman terbaik adalah dari BBNI.
- Ketika beli saham ini di harga Rp4.500 dan menjualnya di harga Rp9.000 dalam waktu 2 tahun.
- Keuntungan: 100% (one bagger).
Namun, peluang seperti ini nggak datang setiap saat. Butuh analisis dan kesabaran untuk menemukan saham blue chip yang undervalued.
Cara Menemukan Saham Blue Chip Berkualitas
Nggak semua saham blue chip itu bagus untuk diinvestasikan. Jadi, bagaimana cara menyaring saham yang benar-benar berkualitas?
Gunakan fitur stock screener:
Di aplikasi Stockbit, ada fitur scanner yang mempermudah proses ini. Kamu bisa memasukkan kriteria seperti:
- Rasio P/E: Cari yang di bawah 15 kali.
- Rasio P/BV: Pilih yang di bawah 1,5 kali.
- ROE: Pastikan profitabilitasnya tinggi dan konsisten.
Setelah memfilter, saham-saham yang memenuhi kriteria akan muncul. Contohnya: Bank BCA, BRI, Mandiri, Astra, dan Telkom.
Penting: Jangan hanya lihat fundamental perusahaan, perhatikan juga valuasinya. Perusahaan bagus tapi dibeli di harga mahal tetap berisiko.
Perusahaan Terbaik Belum Tentu Investasi Terbaik
Ini kesalahan yang sering dilakukan investor: beli perusahaan bagus di harga yang salah. Misalnya, perusahaan dengan P/E ratio 50 kali. Sekalipun labanya besar, harga sahamnya mungkin sudah terlalu mahal.
Solusi:
- Cari saham yang harganya terdiskon minimal 35% dari nilai wajarnya.
- Gunakan data historis, seperti rata-rata P/E dan P/BV 5 tahun terakhir, untuk menentukan apakah harganya murah.
Aplikasi seperti Stockbit mempermudah analisis ini dengan fitur grafik keuangan dan data historis.
Cara Membeli Saham Blue Chip dengan Tepat
Setelah menemukan saham yang tepat, masukkan ke dalam watchlist dulu. Tunggu sampai harganya sesuai target sebelum membeli.
- Hanya beli saham jika diskon minimal 35% dari nilai wajar.
- Uang yang belum terpakai untuk investasi diparkir di RDN atau RDPU di aplikasi Bibit.
Keuntungan pakai aplikasi Stockbit:
Uang di RDN bisa dipindahkan ke instrumen lain seperti RDPU atau obligasi FR dengan mudah.
Proses beli saham cepat, cukup beberapa klik saja.
Contoh Simulasi Investasi Saham Blue Chip
Berikut simulasi sederhana investasi saham blue chip dengan dividen:
Modal Investasi | Keuntungan Dividen (4% per tahun) | Keuntungan Harga (10% per tahun) |
---|---|---|
Rp50 juta | Rp2 juta | Rp5 juta |
Rp100 juta | Rp4 juta | Rp10 juta |
Rp1 miliar | Rp40 juta | Rp100 juta |
Dengan kombinasi dividen dan capital gain, potensi keuntungannya cukup menarik, bahkan untuk investor pemula.
Saham Blue Chip Masih Menarik
Bagi yang baru mulai investasi saham, blue chip adalah pilihan aman dan stabil. Pastikan kamu memilih saham dengan fundamental bagus, valuasi wajar, dan konsisten membagikan dividen.
Kalau masih bingung mulai dari mana, gunakan aplikasi seperti Stockbit yang punya fitur analisis lengkap dan terintegrasi dengan Bibit. Jangan lupa, kesabaran adalah kunci utama untuk sukses dalam investasi saham.