Sobat orang tua, pernah nggak sih ngerasa kalau biaya pendidikan anak makin hari makin nggak masuk akal?
Menurut penelitian, kenaikan gaji rata-rata masyarakat Indonesia kalah jauh sama laju kenaikan biaya pendidikan. Jadi, nggak heran kalau makin banyak orang tua yang mulai pusing mikirin bagaimana cara biayain sekolah anak di masa depan.
Di sini, Navsia mau berbagi langkah-langkah simpel dan nggak ribet buat merencanakan dana pendidikan anak. Plus, ada tips investasi biar dana pendidikan tetap aman terkendali. Yuk, kita bahas satu per satu!
Tentukan Target Sekolah
Langkah pertama, cari tahu dulu sekolah mana yang jadi incaran. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Jenis sekolah: Negeri atau swasta? Kalau pilih swasta, ada opsi kurikulum nasional, nasional plus, atau internasional. Semakin premium pilihannya, semakin mahal biayanya.
- Biaya rata-rata: Contohnya, beberapa sekolah swasta di Surabaya. Untuk anak SD, total uang pangkal dan biaya sekolah per bulan bisa mencapai Rp116,6 juta selama 6 tahun.
- Tips: Kalau anak mau kuliah nanti, hitung juga kemungkinan biayanya. Dalam negeri dan luar negeri punya perbandingan biaya yang berbeda. Contohnya, kuliah di National Taiwan University biayanya sekitar Rp27,5 juta per semester dan sudah stabil selama 3 tahun terakhir.
Perkirakan Biaya di Masa Depan
Kita semua tahu, biaya pendidikan pasti naik terus. Untuk menghitung kebutuhan di masa depan, gunakan asumsi inflasi, misalnya 6% per tahun.
Contoh hitungannya:
- SD (3 tahun lagi): Rp116,6 juta jadi Rp138,9 juta.
- SMP (9 tahun lagi): Rp71,4 juta jadi Rp120,6 juta.
- Kuliah (15 tahun lagi): Rp220 juta jadi Rp527,2 juta.
Total kebutuhan biaya pendidikan: Rp1 miliar lebih!
Tenang dulu, angka ini memang besar, tapi ada cara biar kita bisa mencapainya tanpa stres.
Pilih Investasi yang Tepat
Investasi adalah kunci untuk mengejar kebutuhan dana pendidikan. Pilih instrumen yang sesuai dengan jangka waktu:
- Jangka Pendek (3–5 tahun): Pilih instrumen yang aman seperti Deposito. Bunga deposito lebih besar dan dijamin LPS.
- Jangka Menengah hingga Panjang (5+ tahun): Gunakan kombinasi saham dan reksadana saham untuk potensi imbal hasil lebih tinggi, hingga 12% per tahun.
Contoh investasi SD (3 tahun):
Jika butuh Rp138,9 juta, kamu perlu investasi sekitar Rp3,56 juta per bulan di instrumen dengan bunga 5,4% (setelah pajak). Kalau punya dana awal Rp30 juta, tabungan bulanan bisa turun jadi Rp2,66 juta saja.
Buat Rencana Tabungan
Setelah tahu target dan pilih investasi, waktunya bikin rencana tabungan bulanan. Misalnya:
- SMP (9 tahun): Rp740 ribu/bulan, dengan kombinasi saham (50%) dan deposito (50%).
- Kuliah (15 tahun): Rp1,27 juta/bulan, dengan portofolio saham (70%) dan deposito (30%).
Kalau semua dirangkum, total tabungan bulanan dari SD sampai kuliah sekitar Rp6,35 juta.
Tips Cari Penghasilan Tambahan Biar Nggak Berat
Cari penghasilan tambahan: Misalnya, dari pekerjaan freelance atau usaha kecil-kecilan.
Hemat lifestyle: Kurangi pengeluaran yang nggak penting dan alihkan ke tabungan pendidikan.
Merencanakan dana pendidikan memang butuh usaha, tapi lebih baik persiapkan dari sekarang daripada panik nanti. Semakin cepat kamu mulai, semakin ringan tabungannya. Yuk, kita berikan masa depan terbaik untuk anak-anak kita!
Selamat menabung dan investasi, sobat orang tua. Sampai ketemu di pembahasan lainnya!