Belakangan ini banyak banget yang tanya soal investasi obligasi, terutama mereka yang pengin cari investasi aman tanpa harus khawatir soal penurunan harga kayak yang lagi marak akhir-akhir ini.
Di sisi lain, aplikasi Bibit punya banyak pilihan obligasi mulai dari ORI, Sukuk Retail, Reksadana Obligasi, hingga Obligasi FR. Nah, berhubung saya udah nyobain semuanya, yuk kita bahas tuntas!
Perbandingan Jenis Obligasi di Bibit
Obligasi dengan Passive Income Bulanan
Kenapa Harga Obligasi Turun Akhir-akhir Ini?
Jenis-Jenis Obligasi di Bibit: Kelebihan dan Kekurangan
Bibit menawarkan tiga kategori investasi obligasi, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Berikut ulasannya:
- Reksadana Obligasi
Kelebihan:
Dengan modal kecil, kamu bisa punya portofolio obligasi yang terdiversifikasi karena uang kamu dikelola oleh manajer investasi.
Kekurangan:
Tidak ada passive income bulanan dari kupon. Penghasilan hanya berupa capital gain, yang belakangan ini cukup fluktuatif.
- Obligasi FR (Fixed Rate)
Kelebihan:
Bisa dibeli kapan saja karena diperdagangkan di pasar sekunder. Likuiditas tinggi, dan pencairan dana lebih cepat (T+2).
Kekurangan:
Kupon hanya cair setiap 6 bulan, jadi tidak cocok buat kamu yang cari cash flow bulanan. Harga juga cenderung lebih fluktuatif, terutama untuk tenor panjang.
- SBN Retail (ORI dan Sukuk Retail)
Kelebihan:
Cocok untuk investor pemula dengan pilihan kupon tetap (fix rate). Cair setiap bulan, jadi bisa jadi passive income. Dibeli saat IPO dengan harga 100%, sehingga lebih stabil dibandingkan pasar sekunder.
Kekurangan:
Pilihan tenor terbatas (2–6 tahun) dan hanya tersedia saat penawaran tertentu.
Obligasi dengan Passive Income Bulanan: Ori 24
Kabar baik buat kamu yang cari penghasilan tetap bulanan! ORI 24, obligasi ritel terbaru, sedang dalam masa penawaran hingga 2 November 2023 di Bibit. Berikut detailnya:
Tipe Produk:
- ORI 24 T3: 3 tahun, 6,1%.
- ORI 24 T6: 6 tahun, 6,35%.
Keunggulan:
Imbal hasil fix rate stabil hingga jatuh tempo. Cair setiap tanggal 15 tiap bulannya, cocok buat passive income. Bisa dijual mulai 16 Desember 2023, setelah minimal holding period 1 bulan.
Cara Beli:
Cukup buka aplikasi Bibit, cek bagian “SBN Retail,” pilih seri ORI 24, lalu ikuti instruksinya. Mulai dari Rp1 juta saja, ada cashback menarik hingga Rp30 juta untuk pembelian tertentu!
Kenapa Harga Obligasi Lagi Turun?
Penurunan harga obligasi belakangan ini dipengaruhi dua faktor utama: inflasi dan kenaikan suku bunga.
Inflasi dan Suku Bunga:
Ketika inflasi naik, suku bunga ikut naik. Akibatnya, obligasi baru lebih tinggi imbal hasilnya. Harga obligasi lama pun jadi turun.
Dampaknya pada Harga Obligasi:
Misalnya, kamu punya obligasi dengan kupon Rp1 juta per tahun. Jika imbal hasil pasar naik, nilai obligasi kamu jadi lebih rendah karena investor bisa mendapat hasil yang sama dengan harga lebih murah.
Tapi jangan panik! Penurunan ini bersifat sementara. Dalam jangka panjang, nilai obligasi atau reksadana obligasi biasanya akan pulih.
Buat kamu yang nggak mau ribet dengan fluktuasi harga, investasi di ORI 24 adalah pilihan tepat. Selain aman karena dijamin negara, imbal hasil tetap dan cair bulanan bikin hidup lebih tenang.
Kalau belum punya aplikasi Bibit, daftar sekarang pakai kode referral 9ig5nrd biar makin untung. Happy investing, dan sampai jumpa di artikel berikutnya!