Pernah nggak, kamu bertanya, “Berapa banyak uang yang butuhkan untuk hidup dari tabungan seumur hidup?”
Kalau iya, ini artikel yang pas buat kamu. Tabungan ideal adalah yang bisa menutupi semua pengeluaran tanpa harus bekerja lagi—alias kebebasan finansial. Di sini, kita akan bahas:
- Konsep kebebasan finansial
- Rumus menghitung kebutuhan tabungan
- Problem dan solusi menyesuaikan investasi di Indonesia
- Rekomendasi investasi yang aman dan menguntungkan
Apa Itu Kebebasan Finansial?
Kebebasan finansial adalah kondisi di mana kamu:
- Punya aset investasi.
- Aset tersebut menghasilkan pasif income.
- Pasif income-nya cukup untuk menutupi pengeluaranmu setiap tahun.
Contoh sederhana:
Kalau pengeluaran kamu Rp40 juta per tahun, kamu butuh aset yang bisa menghasilkan Rp40 juta per tahun. Tapi bagaimana cara menghitung berapa tabungan yang dibutuhkan?
Rumus Menghitung Kebutuhan Tabungan
Gunakan The Four Percent Rule. Prinsip ini menyarankan kamu menarik 4% dari total tabungan setiap tahun. Dengan cara ini, tabunganmu tetap awet sampai seumur hidup.
Contoh perhitungan:
- Pengeluaran Rp40 juta/tahun → Tabungan yang dibutuhkan: Rp1 miliar.
- Pengeluaran Rp100 juta/tahun → Tabungan yang dibutuhkan: Rp2,5 miliar.
- Pengeluaran Rp200 juta/tahun → Tabungan yang dibutuhkan: Rp5 miliar.
Kenapa 4%? Karena sisanya (96%) tetap diinvestasikan, dan return investasi cukup untuk menutupi inflasi.
Apakah The Four Percent Rule Cocok di Indonesia?
Sayangnya, prinsip ini punya kelemahan kalau diterapkan di Indonesia:
- Inflasi tinggi: Inflasi rata-rata Indonesia sekitar 3,4% per tahun.
- Return investasi lebih rendah: Deposito bank umum hanya memberi bunga 4,25% per tahun sebelum pajak (Juli 2023). Setelah pajak 20%, bunga bersihnya hanya 3,4%—hanya cukup untuk melawan inflasi.
Solusinya? Gunakan pendekatan yang lebih realistis:
The Two Percent Rule
Dengan asumsi return investasi lebih rendah, kita hanya menarik 2% dari total aset setiap tahun.
Konsekuensinya: Tabungan yang dibutuhkan jadi lebih besar, yaitu 50 kali pengeluaran tahunan.
Contoh:
- Pengeluaran Rp40 juta/tahun → Butuh tabungan Rp2 miliar.
- Pengeluaran Rp100 juta/tahun → Butuh tabungan Rp5 miliar.
Rekomendasi Investasi Aman dan Menguntungkan
Untuk menghasilkan return lebih tinggi tapi tetap aman, deposito di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bisa jadi solusi.
Kenapa Deposito BPR?
- Bunga tinggi: Hingga 6,75% per tahun (sebelum pajak).
- Aman: Dijamin oleh LPS (sampai Rp2 miliar).
- Fleksibel: Bisa memilih tenor pendek, misalnya 1–3 bulan.
Contoh Return Deposito BPR (Setelah Pajak 20%):
- Bunga bersih: 5,4% per tahun.
- Jika mengacu pada The Two Percent Rule, sisa return (3,4%) diinvestasikan ulang untuk melawan inflasi.
Cara Mudah Investasi di Deposito BPR
Dengan aplikasi Deposito BPR, kamu bisa menaruh uang di BPR tanpa repot. Berikut langkahnya:
- Pilih BPR: Aplikasi ini menyediakan lebih dari 200 BPR yang telah diverifikasi.
- Sesuaikan pilihan: Pilih deposito berdasarkan bunga, tenor, atau jumlah minimal penempatan.
- Mulai investasi: Mulai dari Rp1 juta, dengan bunga hingga 6,75% per tahun.
Keuntungan tambahan:
- Cashback untuk pendanaan awal.
- Transparan: Kamu bisa cek semua detail deposito aktif di satu aplikasi.
Menyesuaikan Gaya Hidup untuk Efisiensi
Selain fokus pada investasi, penting juga mengelola gaya hidup. Berikut tipsnya:
- Batasi kenaikan pengeluaran: Usahakan kenaikan biaya hidup lebih rendah dari inflasi (misalnya 2,4% per tahun).
- Diversifikasi investasi: Gabungkan deposito dengan instrumen lain seperti reksadana pasar uang untuk fleksibilitas.
Hidup dari tabungan memang butuh perencanaan matang. Dengan kombinasi investasi yang tepat dan gaya hidup efisien, kamu bisa mencapai kebebasan finansial tanpa khawatir uang habis.
Mulai dari sekarang, hitung kebutuhan tabunganmu dan pilih instrumen investasi yang aman dan sesuai tujuanmu. Kalau masih bingung, coba eksplor aplikasi investasi yang ada di Indonesia untuk mempermudah perjalanan finansialmu.