Selama ini banyak orang mikir nabung itu ya sekadar nyisihin uang, masukin ke celengan atau rekening bank. Padahal, cara nabung itu sebenarnya bisa beda-beda tergantung tujuan dan kondisi keuangan masing-masing.
Nah, ini ada lima metode nabung yang bisa dicoba. Siapa tahu ada yang cocok sama kebutuhan sekarang.
- Metode 50/30/20 atau 40/30/20/10
Cara ini paling populer karena simpel banget. Intinya, bagi gaji jadi beberapa bagian:
- 50% buat kebutuhan harian
- 30% buat keinginan (nongkrong, belanja, hiburan)
- 20% buat tabungan/investasi
Kalau mau nyisihin buat sedekah juga, bisa pakai versi 40/30/20/10.
Contoh: Gaji Rp5 juta, berarti Rp2,5 juta buat kebutuhan, Rp1,5 juta buat keinginan, Rp1 juta buat nabung/investasi.
Cocok buat yang penghasilan dan pengeluarannya stabil. Tapi, metode ini bisa terasa kaku kalau punya utang besar atau pengeluaran tak terduga.
Tips tempat nyimpan:
- Kebutuhan harian: simpan di rekening biasa
- Keinginan: bisa ditaruh dulu di reksadana pasar uang
- Tabungan: reksadana pendapatan tetap atau deposito BPR buat hasil lebih tinggi
- Metode 1-2-3
Metode ini cocok buat yang punya tujuan keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Bagi dana jadi tiga:
- bagian keperluan mendesak
- bagian tujuan ke depan
- bagian buat jangka panjang (pensiun, beli properti)
Misalnya punya penghasilan Rp10 juta, bisa dialokasikan Rp1 juta jangka pendek, Rp2 juta jangka menengah, Rp3 juta jangka panjang. Sisanya buat kebutuhan harian.
Kelebihan metode ini: terstruktur dan otomatis diversifikasi. Tapi butuh komitmen tinggi karena harus konsisten dan sabar lihat hasil jangka panjangnya.
- Rule of 72
Metode ini bantu ngitung berapa lama uang bisa dobel berdasarkan bunga/return.
Rumusnya: 72 ÷ return tahunan = waktu dobelin uang
Contoh: Return investasi 8%, dobel 9 tahun (72 ÷ 8 = 9).
Bisa juga dipakai buat tahu butuh return berapa kalau mau uang dobel dalam waktu tertentu. Misalnya mau pensiun 6 tahun lagi, berarti butuh return 12% per tahun. Cocok buat yang pengen ngerancang pensiun atau tujuan besar tapi males ribet hitung-hitung. Tapi ingat, ini cuma perkiraan kasar. Belum termasuk pajak atau biaya lain.
- Metode Snowball
Buat yang baru belajar nabung dan suka tantangan, ini bisa jadi pilihan. Caranya:
- Bulan pertama nabung Rp100 ribu
- Bulan kedua Rp200 ribu
- Bulan ketiga Rp300 ribu
- Dan seterusnya naik tiap bulan
Awalnya ringan, makin lama makin berat tapi motivasinya juga naik. Kayak bola salju yang makin gede pas digulung. Cocok buat yang pengen bangun kebiasaan menabung pelan-pelan.
Investasi yang cocok? Yang fleksibel dan modal kecil kayak reksadana atau saham dengan nominal kecil sesuai budget bulanan.
- Zero-Based Budgeting
Pernah ngerasa duit di rekening sering tiba-tiba ilang? Nah, metode ini bantu atur keuangan dengan prinsip setiap rupiah harus punya tujuan.
Jadi nggak ada uang nganggur. Contoh: dari gaji Rp10 juta, detailin semua pos pengeluaran mulai dari makan, transport, hiburan, sampai investasi.
Metode ini cocok buat yang suka rapi dan pengen kontrol penuh atas pengeluaran. Tapi memang butuh waktu dan disiplin buat nyusun anggaran setiap bulannya.
Mana yang Cocok Buat Kamu?
Setiap metode punya kelebihan dan tantangannya masing-masing. Pilih yang paling sesuai sama gaya hidup dan kondisi keuangan sekarang.
Yang paling penting dari semuanya: konsistensi. Karena nabung itu bukan cuma soal nyimpen uang, tapi soal nyiapin masa depan yang lebih aman dan nyaman.
Jadi, dari lima cara tadi, mana yang paling pas buat kamu coba duluan?
