Cerita Pengalaman Menggunakan Jaringan Telekomunikasi Dari 1G Sampai 5G

Teknologi12 Views

Coba deh bayangin hidup di era 80-an, pas telepon genggam itu masih gede kayak batu bata dan cuma bisa dipakai buat nelpon doang. Nah, di masa itulah Ted memulai usahanya. Dia jualan jus dan smoothie, dan walau teknologi masih basic banget (waktu itu pakainya 1G), bisnisnya udah mulai jalan.

Fast forward ke 90-an, pelanggan makin banyak dan Ted sadar dia butuh layanan pelanggan yang lebih oke. Maka dari itu, dia dan timnya upgrade ke teknologi yang bisa ngirim SMS dan MMS. Yup, itu era 2G, di mana komunikasi mulai bisa pakai teks, bukan suara doang.

Waktu terus jalan, dan Ted makin jago dalam urusan jus dan smoothie. Tapi dia nggak mau berhenti di situ. Dia mulai ngerambah ke produk lain—kopi, yogurt, bahkan croissant. Jadi makin banyak produk, makin banyak juga pelanggan yang harus dilayani. Untungnya, teknologi juga nggak berhenti di 2G. Ted kenalan sama smartphone dan mulai pakai 3G. Dengan 3G, dia bisa promosiin produknya lewat internet, komunikasi lebih cepat, dan jangkauan pelanggan juga makin luas.

Masuk ke akhir 2000-an, internet udah jadi bagian penting dari kehidupan. Ted pun ikut jualan online. Brand-nya makin dikenal, datanya makin numpuk, dan dia tahu dia nggak bisa cuma andelin 3G. Maka datanglah 4G. Teknologi ini ngebantu bisnis Ted makin luwes—bisa streaming, transaksi online makin lancar, dan tentunya lebih aman.

Tapi walaupun 4G udah kerasa kenceng banget, dunia terus berubah. Produksi makin kompleks, data makin banyak, dan Ted butuh teknologi yang bisa nyambungin semua lini bisnisnya—dari mesin pabrik, data di cloud, sampai ke pelanggan. Nah, di sinilah dia kenal sama 5G.

Setelah baca-baca dan ngulik lebih jauh, Ted baru sadar kalau 5G itu jauh lebih dari sekadar koneksi cepat. Kecepatannya bisa 10 kali lipat dari 4G, bahkan bisa tembus 20 Gbps! Bukan cuma buat internetan, 5G juga bikin otomatisasi di pabriknya jadi mungkin. Robot bisa bantu sortir, motong, ngepak makanan, semuanya terkoneksi secara real-time. Udah kayak pabrik masa depan gitu!

Yang bikin 5G makin keren adalah caranya kerja. Jadi semua data yang dikirim atau diterima, ditransmisikan lewat gelombang radio. Tapi 5G pakai frekuensi yang lebih tinggi, jadi bisa kirim data lebih banyak dan lebih cepat. Trus, buat ngatasi gangguan kayak gedung atau pohon yang biasanya menghalangi sinyal, 5G punya teknologi multiple input multiple output (MIMO), jadi sinyal tetap stabil meski ada halangan.

Jaringan 5G juga punya dua bagian utama: radio access network (RAN) dan core network. RAN itu yang urus koneksi antara pengguna dan menara pemancar (termasuk small cell, macro cell, dll), sementara core network yang ngatur seluruh data internet, fitur-fitur canggih kayak virtualisasi, dan network slicing. Nah, network slicing ini keren banget—jadi satu jaringan bisa dipotong jadi beberapa bagian khusus, misalnya satu slice buat layanan darurat, satu buat VR, satu buat bisnis kayak punya Ted.

Dengan semua itu, Ted yakin banget kalau 5G adalah kunci buat bisnisnya tetap relevan dan kompetitif. Akhirnya dia investasi besar-besaran buat bangun infrastruktur 5G di perusahaannya. Nggak sia-sia, hasilnya produksi jadi lebih cepat, pelanggan puas, dan semua proses jadi lebih efisien.

Buat kamu yang penasaran, salah satu fitur penting di 5G—network function virtualization—itu diatur sama core network, bukan radio access-nya.

Oh ya, 5G nggak cuma bermanfaat buat bisnis doang. Dunia medis juga mulai pakai buat remote surgery, keamanan publik lebih terjaga, bahkan dunia gaming bakal makin gila dengan latensi super rendah. Di sisi lain, produsen gadget kayak Apple, Xiaomi, dan Samsung udah gencar banget ngerilis HP yang support 5G, dan kabarnya, lebih dari 1 miliar orang udah langganan 5G sejak 2022.

Jadi, nggak salah kalau kita bilang: masa depan internet ya ada di tangan 5G. Teknologi ini bukan cuma bikin nonton YouTube jadi lancar jaya, tapi juga bisa bawa bisnis kamu ke level yang jauh lebih tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *