Kalau bicara soal sejarah manusia, sebenarnya bisa dibagi jadi empat era besar: Zaman Prasejarah, Zaman Kuno, Zaman Pertengahan, dan Zaman Modern. Masing-masing zaman ini punya ciri khas yang beda banget, mulai dari zaman batu sampai zaman internet kayak sekarang.
Awal Mula: Zaman Prasejarah
Segalanya bermula sebelum manusia kenal tulisan. Di masa ini, alat-alat batu jadi andalan, manusia mulai bertani, dan hewan liar mulai dijinakkan. Zaman Prasejarah sendiri kebagi dua bagian: Zaman Batu (termasuk Paleolitik, Mesolitik, Neolitik) dan Zaman Logam (Tembaga, Perunggu, Besi). Dari berburu pakai batu sampai akhirnya bisa bikin alat dari logam, semua terjadi di fase ini.
Zaman Kuno: Lahirnya Peradaban
Masuk ke Zaman Kuno, manusia mulai lebih “serius” membangun peradaban. Muncul kerajaan-kerajaan besar kayak Mesopotamia, Mesir, Yunani, Romawi, India, dan Tiongkok. Penemuan tulisan, pertanian yang makin maju, sistem pemerintahan, sampai perdagangan internasional mulai berkembang. Zaman ini sendiri masih dibagi lagi: masa Klasik (puncak kejayaan Yunani dan Romawi), Zaman Axial (munculnya ajaran besar kayak Konfusius, Buddha, sampai nabi-nabi Israel), dan masa Pasca-Klasik (saat Kekaisaran Romawi Barat ambruk).
Zaman Pertengahan: Serba Transisi
Nah, begitu Romawi jatuh, dunia masuk ke Zaman Pertengahan atau Middle Ages, dari abad ke-5 sampai abad ke-15. Ada tiga fase: Awal, Pertengahan, dan Akhir. Di awal-awal, Eropa penuh dengan kekacauan; suku-suku kayak Visigoth, Vandal, sampai Anglo-Saxon bermigrasi ke mana-mana. Kristen makin kuat pengaruhnya, sistem feodalisme lahir, dan budaya mulai bangkit lagi berkat tokoh-tokoh macam Charlemagne.
Di Timur Tengah, Islam berkembang cepat lewat Kekhalifahan Rashidun, Umayyah, dan Abbasiyah. Sementara di Asia Timur, Tiongkok dipersatukan lagi lewat Dinasti Sui dan Tang, dan jalur perdagangan seperti Jalur Sutra kembali hidup. Afrika dan Amerika juga nggak ketinggalan; kerajaan-kerajaan di sana tumbuh pesat lewat perdagangan emas dan budak.
Masuk ke Abad Pertengahan Tinggi, muncul Perang Salib dan serangan bangsa Mongol. Teknologi kayak kincir angin, bubuk mesiu, sampai kacamata modern juga mulai ditemukan.
Lalu di akhir Zaman Pertengahan, dunia sempat dilanda malapetaka kayak Kelaparan Besar dan Wabah Hitam yang mengurangi populasi Eropa drastis. Tapi dari keterpurukan itu, muncul benih-benih kebangkitan baru: Renaisans, jatuhnya Konstantinopel, dan awal penjelajahan samudra.
Zaman Modern: Dunia Melaju Kencang
Setelah pertengahan abad ke-15, masuklah kita ke Zaman Modern. Awalnya disebut Zaman Modern Awal (abad ke-14–17), yang ditandai dengan Renaisans (kebangkitan seni dan ilmu), Zaman Penjelajahan (ekspansi Eropa ke benua baru), Reformasi Gereja (pemisahan Katolik dan Protestan), sampai Pencerahan (kebebasan berpikir dan kemajuan ilmu pengetahuan).
Lanjut ke Zaman Modern Akhir (abad ke-18–20), dunia mengalami Revolusi Industri, revolusi politik besar (kayak Revolusi Amerika dan Prancis), penjajahan besar-besaran, dan tentu saja dua Perang Dunia yang mengubah wajah dunia. Negara-negara Eropa memperluas kekuasaan lewat imperialisme, sementara teknologi berkembang luar biasa cepat.
Zaman Kontemporer: Dunia Tanpa Batas
Setelah Perang Dunia II selesai tahun 1945, kita masuk ke Zaman Kontemporer, era yang masih berjalan sampai sekarang. Di sini, dunia terpecah jadi Barat dan Timur.
Tapi setelah itu, banyak negara-negara jajahan merdeka, teknologi digital meledak, internet menghubungkan seluruh dunia, dan perdagangan global jadi lebih gila-gilaan. Dunia terasa makin kecil, semua serba cepat, dan budaya lintas negara saling bertukar setiap detik.