Ngobrol Santai soal Kamboja: Negeri Seribu Candi dan Luka Lama

Asia10 Views

Kamboja tuh kayak teman lama yang baru ketemu lagi—kelihatannya kalem, tapi kalau diajak ngobrol, ternyata dia punya banyak cerita, dari yang seru sampai yang bikin hati nyesek. Tapi di balik semua itu, Kamboja tetap berdiri, bahkan mulai bangkit lagi dengan semangat baru.

Bicara soal tempat, Kamboja itu posisinya strategis banget di Asia Tenggara. Ibukotanya adalah Phnom Penh—dan ya, dibacanya tuh “Pa-Nom Pen”, bukan “Nom Pen” atau “Fa-nom Pen”. Kota ini cukup sibuk, banyak motor dan mobil di jalan, tapi rambu lalu lintas? Hmmm… bisa dibilang nyaris gak ada, jadi ya… jalan aja, siapa cepat dia jalan.

Nah, kalau ngomongin wisata, yang langsung muncul pasti Angkor Wat. Candi super megah yang jadi simbol negara ini bahkan sampai masuk bendera! Tempat ini dulunya pusat dari Kerajaan Khmer dan di sekelilingnya ada saluran air buatan yang dirancang rapi banget buat irigasi. Gak cuma bikin mata takjub, tapi juga bukti kecerdasan orang-orang zaman dulu.

Tapi gak semua bagian dari Kamboja itu indah dan cerah. Masih banyak ladang ranjau yang tersisa dari masa lalu kelam, bikin negara ini jadi salah satu tempat paling berbahaya buat pejalan kaki di daerah terpencil. Akibatnya, tingkat amputasi di Kamboja jadi yang tertinggi di dunia. Setiap bulan bisa ada ratusan korban baru. Meskipun begitu, mereka terus berusaha bersihin ranjau-ranjau itu.

Sekarang kita masuk ke makanan. Kalau ngomongin soal nasi, ternyata nasi dari Kamboja pernah dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia tiga tahun berturut-turut. Sumber protein utama bukan daging, tapi ikan dan… serangga! Yup, orang Kamboja banyak yang makan jangkrik, belalang, sampe kalajengking. Katanya sih tinggi protein dan lebih murah daripada daging sapi atau ayam.

Ngomong-ngomong soal orang Kamboja, mereka dikenal sebagai bangsa Khmer. Sebagian besar dari populasi negara ini adalah etnis Khmer yang juga beragama Buddha, tepatnya Theravada. Bahasa yang dipakai juga namanya Khmer. Menariknya, bahasa ini bisa dimengerti sedikit oleh orang yang bisa bahasa Thailand atau Laos, walaupun tetap gak bisa saling ngerti sama orang Vietnam. Oiya, penyebutannya tuh “Khmai” ya, bukan “Kuh-mare”.

Penduduk Kamboja sekarang sekitar 15,5 juta jiwa. Tapi separuh dari mereka itu masih muda banget, sekitar di bawah 15 tahun. Kenapa? Karena pada tahun 70-an, Kamboja ngalamin masa kelam di bawah rezim Khmer Rouge yang brutal. Dalam waktu singkat, jutaan orang dibantai, terutama yang terdidik, biksu, dan tokoh agama. Banyak keluarga yang punah, generasi hilang. Jadi setelah itu, mereka kayak mengalami ‘ledakan bayi’ yang menggantikan populasi yang hilang.

Meski banyak tantangan, orang-orang Kamboja itu kreatif dan jago nyari peluang. Di negara ini, ekonomi bisa dibilang semi liar—gak terlalu diatur pemerintah, jadi siapapun bisa buka usaha. Mau buka warung bensin pinggir jalan? Gampang. Cuma butuh drum bekas dan kompresor. Bahkan ada yang jual bensin dalam botol bekas minuman bersoda. Serius. Dan FYI, si pembuat video ini ngotot nyebut minuman itu “pop”, bukan “soda”. Midwest banget.

Tapi kondisi ekonomi yang lemah juga bikin Kamboja rentan sama hal-hal buruk, kayak perdagangan manusia, termasuk anak-anak. Ini jadi salah satu luka sosial yang masih terus diupayakan buat diberesin. Lumayan, ada yang buka bengkel, warung, atau tempat makan.

Soal hubungan luar negeri, Kamboja punya sejarah yang cukup… rumit. Pernah berseteru sama Thailand dan Vietnam. Tapi sekarang sih relatif damai, walau masih ada sisa-sisa tensi lama.

Kalau ditanya siapa teman dekatnya, jawabannya China, Jepang, dan Korea Selatan. Bangun jalan, mall, sampe gedung pemerintahan. Gak heran, turis Jepang dan Korea sering banget liburan ke sana. Bahasa Perancis juga masih diajarin di beberapa sekolah karena hubungan historis sama Prancis, tapi bahasa Inggris sekarang makin populer, terutama buat pemandu wisata.

Secara keseluruhan, Kamboja itu kayak negara yang habis jatuh, berdarah-darah, tapi gak menyerah. Sekarang mereka lagi bangkit, napas udah mulai stabil, dan siap buat jalan terus meskipun jalannya gak selalu mulus. Dari serangga goreng sampai candi-candi megah, dari trauma sejarah sampai harapan masa depan—Kamboja punya semua cerita itu dalam satu paket.

Daerah di Kamboja

  1. Kampong Thom : Stung Saen, Baray, Sandan
  2. Prey Veng : Prey Veng City, Peam Ro, Ba Phnum
  3. Kampong Cham : Batheay, Chamkar Leu
  4. Kampong Speu : Chbar Mon, Kong Pisei, Phnom Sruoch
  5. Kampong Chhnang : Kampong Chhnang City, Baribour, Kampong Tralach
  6. Kampot : Kampot City, Chhouk, Kampong Trach
  7. Kandal : Ta Khmau, Kien Svay, Sa’ang
  8. Takeo : Doun Kaev, Bati, Prey Kabbas
  9. Battambang : Battambang City, Sangkae, Thma Koul
  10. Banteay Meanchey : Serei Saophoan, Poipet, Mongkol Borei
  11. Siem Reap : Prasat Bakong, Sotr Nikum
  12. Pursat : Pursat City, Krakor, Bakan
  13. Preah Sihanouk : Sihanoukville, Kampong Seila, Prey Nob
  14. Koh Kong : Sre Ambel, Botum Sakor
  15. Kep : Kep City, Damnak Chang’aeur
  16. Pailin : Pailin City, Sala Krau
  17. Oddar Meanchey : Samraong, Anlong Veng, Trapeang Prasat
  18. Mondulkiri : Sen Monorom, Koh Nhek, Pech Chreada
  19. Ratanakiri : Banlung, Lumphat, Oyadav
  20. Kratié : Kratié Town, Chhlong, Sambour
  21. Stung Treng : Stung Treng Town, Siem Pang, Thala Barivat
  22. Preah Vihear : Preah Vihear Town, Chey Saen, Rovieng
  23. Svay Rieng : Bavet, Romeas Haek
  24. Tboung Khmum : Suong, Dambae, Memot
  25. Phnom Penh : Doun Penh, Chamkarmon, Tuol Kouk

Tempat Wisata di Kamboja

Angkor Wat, Silver Pagoda, Tuol Sleng Genocide Museum, Killing Fields of Choeung Ek, National Museum of Cambodia, Wat Phnom, Wat Ounalom, Wat Langka, Wat Moha Montrei, Sisowath Quay, Riverside Walk Phnom Penh, Russian Market (Tuol Tom Poung Market), Central Market (Phsar Thmey), Night Market Phnom Penh, Kampot River, Bokor Hill Station, Popokvil Waterfall, Kampot Pepper Farm, Durian Roundabout Kampot, Kep National Park, Crab Market Kep, Koh Tonsay (Rabbit Island), Sihanoukville Beaches, Otres Beach, Serendipity Beach, Sokha Beach, Independence Beach, Ream National Park, Kbal Chhay Waterfall, Koh Rong, Koh Rong Samloem, Lazy Beach, Long Set Beach, Koh Thmei Island, Tonle Sap Lake, Chong Kneas Floating Village, Kampong Phluk Floating Village, Kampong Khleang, Battambang Bamboo Train, Phnom Sampeau, Killing Caves of Phnom Sampeau, Ek Phnom Temple, Wat Banan Temple, Sangker River Cruise, Battambang Old French Quarter, Kratie Irrawaddy Dolphin Watching, Mekong Discovery Trail, Phnom Sombok, Mondulkiri Elephant Valley Project, Bou Sra Waterfall, Sen Monorom, Ratanakiri Yeak Laom Lake, Lumphat Wildlife Sanctuary, Virachey National Park, Banlung Waterfalls, Wat Roka Kandal, Preah Vihear Temple, Koh Ker Archaeological Site, Sambor Prei Kuk, Phnom Chisor, Phnom Da.

Perusahaan di Kamboja

NagaCorp, ACLEDA Bank, Canadia Bank, The Royal Group, Cambodian Energy Ltd., Cambodian Transmission Ltd., Kampot Cement, Kingdom Breweries, Phnom Penh Commercial Bank, Vattanac Bank, Phnom Penh Water Supply Authority (PPWSA), Coca-Cola Cambodia, Heineken Cambodia, AIA (Cambodia) Life Insurance Plc, CIMB Bank Plc, DAI-ICHI Life Insurance (Cambodia) Plc, Danone Specialized Nutrition (Cambodia) Co., Ltd, LY HOUR Insurance, Orienda International Hospital, Phnom Penh Commercial Bank.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *