Kenapa Semua Orang Lagi Panik Beli Emas?

Finansial16 Views

Belakangan ini, harga emas lagi-laginya naik tinggi banget. Kalau diubah ke rupiah per gram, udah mendekati 1,7 juta. Angka segitu bukan main, bikin banyak orang mulai waspada dan akhirnya ikut-ikutan beli.

Bukan Sekadar Tren

Kalau dilihat-lihat, yang terjadi sekarang tuh bukan karena orang punya duit lebih. Bukan juga karena tren tiba-tiba berubah. Yang sebenarnya terjadi adalah: banyak orang lagi takut.

Takut inflasi, takut perang, takut resesi, takut uang kertas kehilangan nilainya. Dan dalam situasi kayak gitu, emas dianggap sebagai tempat berlindung paling aman. Jadi bukan karena gaya-gayaan, tapi karena ketakutan massal yang pelan-pelan menyebar.

Emas Itu Alarm

Dari dulu, emas bukan cuma logam mulia. Tapi bisa dibilang semacam alarm ekonomi. Kalau dia naik tinggi banget, biasanya ada yang nggak beres. Contohnya, waktu krisis keuangan global 2008, harga emas langsung meroket. Begitu juga pas pandemi 2020—ekonomi mandek, emas diburu banyak orang.

Sekarang, tanda-tanda itu mulai kelihatan lagi. Ditambah dengan tensi geopolitik yang makin panas dan ekonomi global yang kelihatan makin rapuh.

Semua Orang FOMO

Sekarang, yang beli emas bukan cuma orang-orang kaya. Anak muda, orang biasa, bahkan yang baru belajar investasi pun ikutan. Antrean di toko emas sampai panjang berjam-jam. Ini bukan karena mereka tahu soal ekonomi, tapi karena efek media sosial dan omongan influencer.

Masalahnya, banyak yang baru beli pas harganya udah tinggi. Ketika emas udah terbang, baru rame-rame ikut beli. Ini yang bikin khawatir. Takutnya, nanti harga turun sedikit langsung pada nyalahin emas. Padahal, bukan salah emasnya, tapi salah timing belinya.

Investasi Itu Maraton

Kalau mau masuk ke emas, caranya pelan-pelan aja. Bukan langsung all-in. Misalnya, setiap dapat gaji, beli sedikit. Nggak perlu pintar baca grafik atau jadi ahli investasi. Emas itu buat disimpan, bukan buat ditradingin setiap hari.

Timing market itu susah banget. Bahkan yang jago analisa teknikal aja masih bisa salah. Jadi daripada nunggu harga turun tapi nggak jadi beli-beli juga, mending mulai cicil dari sekarang.

Dunia Menuju Krisis?

Ada banyak indikator yang nunjukin dunia lagi menuju resesi. Utang negara makin gila, banyak yang hidup gali lubang tutup lubang. Sektor riil mulai kerasa berat. PHK di mana-mana. Ekspor menurun. Perang masih berlanjut. Dan banyak analis ekonomi dunia mulai menyebut 2030 sebagai titik balik sistem ekonomi global.

Artinya, bisa jadi beberapa tahun ke depan, akan ada perubahan besar. Dalam kondisi kayak gitu, emas jadi salah satu aset yang dipercaya masih bisa bertahan.

Beli Emas Fisik vs Digital

Ada yang suka simpan emas fisik, ada juga yang milih versi digital. Tapi buat yang nggak nyaman nyimpen di rumah karena takut hilang atau ribet, sekarang ada alternatif. Misalnya emas digital.

Meski tetap ada risikonya, setidaknya itu alternatif buat yang pengin punya emas tanpa harus repot simpan fisik. Pajaknya juga lebih ringan dibanding emas batangan biasa.

Kalau mau ikut beli, jangan karena panik atau ikut-ikutan. Lebih baik cicil perlahan, dan sesuaikan sama kemampuan. Ingat, emas itu bukan jalan cepat kaya, tapi cara buat lindungi nilai kekayaan dalam jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *