Emas sudah menarik perhatian manusia sejak ribuan tahun lalu. Logam ini bukan hanya simbol kemewahan dalam perhiasan, tapi juga punya peran penting di berbagai sektor, termasuk teknologi. Namun, di balik kilaunya yang menawan, proses mendapatkan emas tidaklah mudah. Dari eksplorasi hingga menjadi batangan emas murni, ada banyak tahapan rumit yang melibatkan teknologi canggih dan tenaga ahli.
Eksplorasi: Mencari Sumber Emas
Proses penambangan emas dimulai dari eksplorasi, yaitu pencarian lokasi yang mengandung emas. Para geologis mempelajari formasi batuan dan struktur bumi untuk menemukan tanda-tanda keberadaan emas. Dengan bantuan teknologi seperti geofisika dan geokimia, mereka membuat peta yang menunjukkan potensi lokasi tambang. Setelah ditemukan, tahap berikutnya adalah pengeboran untuk mengambil sampel batuan. Data dari sampel ini digunakan untuk membuat model tiga dimensi yang menunjukkan area dengan konsentrasi emas tertinggi.
Perencanaan Tambang: Menyusun Strategi Penambangan
Setelah mengetahui lokasi emas, perencanaan tambang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti biaya, dampak lingkungan, dan efisiensi operasional. Studi lingkungan dilakukan untuk menilai dampak dari aktivitas tambang dan merancang program reklamasi sejak awal. Selain itu, komunikasi dengan masyarakat sekitar juga dilakukan agar kepentingan semua pihak tetap terjaga.
Sebelum mulai beroperasi, perusahaan tambang harus mendapatkan izin dari otoritas terkait. Izin ini mencakup semua aspek operasional, termasuk penggunaan bahan peledak dan metode pengolahan emas.
Penambangan: Mengambil Bijih Emas dari Perut Bumi
Ketika semua izin sudah dikantongi, proses penambangan bisa dimulai. Batu yang mengandung emas, atau disebut ore, diledakkan dengan bahan peledak seperti ammonium nitrate dan fuel oil (ANFO). Ribuan ton batu hasil ledakan ini kemudian diangkut menggunakan truk raksasa yang mampu membawa hingga 240 ton material dalam sekali jalan.
Bijih emas yang telah diangkut kemudian dikategorikan menjadi dua:
- Bijih berkadar rendah: Diproses dengan metode heap leaching, di mana batuan diteteskan larutan sianida lemah untuk melarutkan emas. Larutan emas yang terbentuk kemudian dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut.
- Bijih berkadar tinggi: Dikirim ke pabrik untuk dihancurkan menjadi pasir halus. Prosesnya lebih kompleks, menggunakan metode seperti pemanggangan (roasting) atau autoklaf untuk menghilangkan mineral pengotor sebelum emas dapat diekstraksi.
Pemurnian: Mengubah Bijih Menjadi Emas Murni
Setelah emas berhasil dipisahkan dari batuan, langkah berikutnya adalah pemurnian. Emas yang diekstraksi dilebur dalam tungku bersuhu hingga 1.148 derajat Celsius. Logam cair ini kemudian dicetak menjadi batang kasar yang disebut doré bars. Batangan ini biasanya mengandung sekitar 85% emas dan 15% perak. Untuk mendapatkan emas murni, batangan ini dikirim ke pabrik pemurnian untuk diproses lebih lanjut.
Reklamasi: Memulihkan Lingkungan Pasca Tambang
Tambang emas yang sudah selesai dieksploitasi tidak bisa dibiarkan begitu saja. Proses reklamasi dilakukan untuk mengembalikan lahan bekas tambang ke kondisi alami atau setidaknya mendekati bentuk aslinya. Langkah ini mencakup penanaman kembali vegetasi asli dan pemulihan ekosistem agar kawasan tersebut bisa kembali menjadi habitat flora dan fauna.
Pemanfaatan Emas di Berbagai Industri
Setelah melalui proses panjang, emas akhirnya sampai di tangan konsumen dalam berbagai bentuk. Sekitar 70% emas yang diproduksi digunakan untuk perhiasan. Sisanya digunakan di berbagai sektor, termasuk:
- Industri teknologi (11%): Emas menjadi komponen penting dalam perangkat elektronik seperti ponsel, komputer, dan televisi layar datar. Logam ini memastikan konektivitas yang stabil dan tahan lama.
- Investasi (13%): Emas juga banyak digunakan dalam bentuk batangan dan koin sebagai instrumen investasi yang dianggap stabil.
Daftar Perusahaan Pertambangan Emas di Indonesia
- PT Freeport Indonesia
- PT Wilton Makmur Indonesia Tbk
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM)
- PT BSI (Bumi Suksesindo)
- PT Sumbawa Timur Mining
- PT Gorontalo Minerals
- PT Agincourt Resources
- PT Amman Mineral Nusa Tenggara
- PT Citra Palu Minerals
- PT Sangihe Gold Corporation
- Barrick Gold Corporation
- PT Indika Energy Tbk
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
- Newcrest Mining Ltd
- China Gold International Resources
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk
- PT Merdeka Copper Gold Tbk
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
- PT Indo Muro Kencana
- PT Nusa Halmahera Minerals (NHM)
- Gold Fields Ltd
- PT Kasongan Bumi Kencana (KBK)
Proses mendapatkan emas bukanlah perkara mudah. Dari eksplorasi, penambangan, hingga pemurnian, semuanya membutuhkan teknologi canggih dan tenaga ahli. Meskipun sebagian besar orang mengenal emas sebagai perhiasan, perannya di bidang industri dan investasi tidak kalah penting. Di balik kilaunya, emas menyimpan cerita panjang tentang inovasi dan kerja keras manusia.